Roti O Minta Maaf soal Viral Pegawai Tolak Pembayaran Tunai Lansia

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk pada 2011 membukukan kenaikan laba bersih sebesar 67,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp836,8 miliar menjadi Rp1,4 triliun karena tingginya ekspansi kredit disertai efisiensi biaya dana.

 

Berdasarkan publikasi hari ini, pendapatan bunga bersih tercatat naik sebesar 31,07% dari tahun sebelumnya Rp3,54 triliun menjadi Rp4,46 triliun. Adapun pendapatan nonoperasional naik menjadi Rp197,2 miliar dari sebelumnya Rp135,87 miliar.

 

Sementara itu, beban operasional selain bunga mengalami kenaikan di bawah dua pos tersebut, yakni sekitar 20% menjadi Rp3,04 triliun. Secara rasio, margin bunga bersih BTPN turun dari 13,97% menjadi 12,96%.

 

Namun, ekspansi kredit melonjak sebesar 30% menjadi Rp30,3 triliun dari sebelumnya Rp23,3 triliun. Pada saat yang sama beban operasional terhadap pendapatan operasional turun menjadi 76,57% dari sebelumnya 80,04%.

 

Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross pun menurun dari 1,1% menjadi 0,7%, sedangkan secara nett turun dari 0,48% menjadi 0,35%.

 

Untuk mengimbangi kredit, dana pihak ketiga tumbuh sekitar 40% menjadi Rp35,6 triliun dari sebelumnya Rp25,5 triliun. Tingginya kenaikan dana mampu menekan rasio intermediasi menjadi 85,1% dari sebelumnya 91,39%.

 

Kenaikan kredit dan dana pihak ketiga itu mendorong kenaikan aset sebesar 35% menjadi Rp46,7 triliun dari sebelumnya Rp34,5 triliun.

 

Dirut BTPN Jerry Ng mengatakan kenaikan laba perseroan pada 2011 sejalan dengan visi menjadi bank mass market dengan meluncurkan program pemberdayaan yang terukur dan berkelanjutan, yang dinamakan ‘Daya’ pada Juli 2011.

 

“Ke depan dengan dukungan seluruh stakeholders, BTPN akan terus melakukan pemberdayaan mass market sekaligus menjaga pertumbuhan dan kualitas bisnis, sehingga kinerja prima ini dapat terus kami pertahankan,” ujarnya dalam keterangan tertulis,  hari ini 28 Februari 2012.

 

Saat ini BTPN telah melayani lebih dari 1 juta nasabah, melonjak dalam kurun waktu 3 tahun, melalui lebih dari 1.200 jaringan kantor yang telah beroperasi secara online realtime dari Aceh hingga Papua. (faa)

 

 

 

Sumber