Video: Logistik Mahal-Harga Komoditas Lesu Jadi Beban Bisnis Pelayaran

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional menyatakan ada peluang suku bunga akan meningkat pada tahun ini, akibat kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

 

Sigit Pramono, Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional, menyatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan mendorong tingkat inflasi yang akhirnya akan meningkatkan ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).

 

“Kalau itu terjadi maka BI Rate akan naik. Kita harus perhatikan ini juga karena Indonesia sedang mengupayakan bunga turun,” ujarnya hari ini, Senin 27 Februari 2012.

 

Saat ini suku bunga acuan berada pada 5,75% dengan laju inflasi setahunan pada Januari sebesar 3,65%. Kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp1.000 akan mendorong kenaikan inflasi sebesar 1,4% dan Rp2.000 sebesar 2,8%.

 

Hal tersebut jelas berpengaruh terhadap keseluruhan inflasi pada tahun ini. Apalagi kenaikan harga BBM kerap menghasilkan dampak lanjutan (second round effect) terhadap peningkatan harga barang.

 

Mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah mengatakan penundaan kenaikan BBM tetap akan meningkatkan ekspektasi inflasi. Untuk itu, menurut dia, kebijakan kenaikan BBM sebaiknya cepat dilaksanakan dan tidak ditunda lagi. (faa)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Script | Android Forums | Wordpress Tutorials

 

Sumber