Purbaya Tolak Beri Insentif Pajak Untuk Aksi Korporasi BUMN

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Buruknya kualitas belanja kementerian/lembaga pada tahun lalu menyebabkan hilangnya 0,4% potensi pertumbuhan ekonomi. Kurangnya peran stimulus belanja pemerintah terhadap perekonomian tercermin dari pola penyerapan anggaran ekstrim pada akhir tahun.

 

Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo menuturkan pelaksanaan anggaran pada tahun lalu masih diwarnai dengan pola penyerapan ekstrim di akhir tahun, terutama di bulan Desember. Penyerapan anggaran tahun lalu berjalan lambat, dari total anggaran belanja APBN-P 2011 Rp1.320,8 triliun, sampai dengan akhir semester I baru 25,1% dan meningkat menjadi 47,6% per 30 September  dan 66,3% pada 1 Desember.

 

“Dengan penyerapan sampai dengan akhir tahun (2011) 97,6%, berarti terjadi penyerapan sebesar 50% dalam tiga bulan terakhir 2011, termasuk 31,3% hanya dalam bulan Desember 2011,” jelas Menkeu dalam

acara Lokakarya Aparatur Pengawasan Interen Pemerintah (APIP), hari ini 22 Februari 2012.

 

Pola semacam itu, kata Agus, kurang mendukung pelaksanaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional secara merata sepanjang tahun. “Kita sama-sama mendengar bahwa tahun 2011 kalau penyerapan anggaran bisa dilakukan tepat waktu atau lebih awal dan tepat kualitas bisa membuat pertumbuhan ekonomi kita lebih baik 0,4% (dari realisasi 6,5%),” tuturnya.

 

Dia berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi pada tahun ini. Untuk itu, diharapkan APIP di setiap kementerian/lembaga (K/L) bisa menjalankan fungsi dan tugasnya dalam menyelia dan memastikan proses pengelolaan anggaran berjalan dengan semestinya. (faa)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Script | Android Forums | Wordpress Tutorials

 

Sumber