Sinergi Kementan-TNI Salurkan 10 Ton Bahan Pangan ke Bener Meriah Aceh

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Lembaga Penjamin Simpanan akhirnya memangkas bunga wajar penjaminan setelah mendapat kritik dari sejumlah kalangan. Sejumlah alasan melandasi lembaga penjamin simpanan untuk memangkas indikator tersebut, diantaranya inflasi yang melandai.

 

LPS memangkas bunga wajar penjaminan simpanan denominasi rupiah bank umum sebesar 50 basis poin menjadi 6,0%, simpanan valuta  asing dipangkas 25 basis poin menjadi 1,25%, dan simpanan rupiah bank perkreditan  rakyat dipangkas 100 poin menjadi 8,50%.

 

Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Eksekutif LPS Firdaus Djaelani mengatakan perubahan tingkat bunga penjaminan dilakukan antara lain atas dasar pertimbangan kondisi ekonomi makro dan likuiditas perbankan.

 

“Kinerja dan stabilitas perekonomian yang diukur melalui pertumbuhan inflasi dinilai cukup baik. Pada 2011 pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5% dan inflasi pada Januari 2012 berada pada tingkat yang terkendali pada 3,65%,” ujarnya, Senin (13/02).

 

Selain itu, paparnya, perbaikan peringkat kredit oleh Fitch dan Moodys menjadi investment grade menunjukkan peningkatan confidence pasar kepada Indonesia. “Peningkatan confidance ini dapat mendorong masuknya aliran dana asing ke dalam negeri,” terangnya.

 

Di samping itu, lanjutnya, LPS melihat struktur biaya dana bank mengalami penurunan meskipun tidak merata. Pada sebagian bank penurunan biaya dana terjadi lebih besar dibandingkan dengan bank lain yang lebih kecil. (Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Android Games | Wordpress Tutorials

 

Sumber