Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KINERJA BANK MUTIARA: Gelar private sub loan Rp1 triliun

Recommended Posts

JAKARTA: PT Bank Mutiara Tbk akan menggelar private sub loan senilai Rp500 miliar hingga Rp1 triliun untuk menambah rasio permodalan perseroan.

 

Direktur Utama Bank Mutiara Maryono mengatakan opsi penerbitan obligasi subordinasi senilai Rp1 triliun untuk menambah modal perseroan dibatalkan. Berdasarkan aturan Bank Indonesia, sebanyak 50% dari hasil penerbitan obligasi subordinasi bisa digunakan untuk menambah tier 2 modal entitas perbankan.

 

"Sudah ada beberapa investor yang menyatakan minat terhadap private sub loan Bank Mutiara. Kami sedang mempersiapkan aksi korporasi ini," ujarnya kepada Bisnis, hari ini, 12 Februari 2012.

 

Dia mengatakan apabila investor sudah menyepakati bunga yang ditetapkan untuk private sub loan, perseroan akan meminta persetujuan untuk menggelar aksi korporasi tersebut kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang mengendalikan 99,99% saham Bank Mutiara.  

 

LPS mengendalikan Bank Mutiara sejak 21 November 2008 setelah pemerintah mengucurkan dana talangan Rp6,7 triliun untuk menyelamatkan entitas perbankan tersebut.

 

Menurut Maryono, dana hasil private sub loan bisa diakui masuk dalam tier 2 modal Bank Mutiara sehingga akan meningkatkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang berdampak kepada ekspansi kredit yang lebih cepat.

 

Tanpa penambahan modal, manajemen Bank Mutiara akan membatasi ekspansi kredit sebesar Rp2 triliun dibandingkan dengan Rp5 triliun pada tahun lalu.

 

Upaya Bank Mutiara menggenjot kredit akan diutamakan kepada kredit konsumsi dengan fokus ke kredit pemlilikan rumah dan kredit tanpa agunan (KTA) yang memiliki aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) sebesar 50%. Pada tahun ini, manajemen Bank Mutiara memproyeksikan penurunan laba sebesar 61,66% dari perlolehan pada 2011 sebesar Rp291 mliliar menjadi Rp180 miliar.

 

Hal ini diakibatkan pemulihan aset bermasalah (recovery asset) bukan lagi menjadi penopang utama laba perseroan. Pada tahun lalu, sebanyak 40% hingga 50% laba Bank Mutiara disumbangkan dari recovery aset.

 

Bank Mutiara memiliki aset kredit bermasalah sekitar Rp6 triliun dan dari jumlah tersebut sebanyak Rp3 triliun sudah dipulihkan dengan tingkat pengembalian sebesar Rp2,5 triliun. Sedangkan sisanya sebesar Rp3 triliun sulit untuk dipulihkan.(api)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Android Games | Wordpress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...