Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PRODUK DOMESTIK BRUTO Capai Rp7.427 Triliun

Recommended Posts

 

 

JAKARTA: Badan Pusat Statistik melaporkan laju pertumbuhan ekonomi pada 2011 sebesar 6,5% dengan pembentukan produk domestik bruto atas dasar harga berlaku mencapai Rp1.931,3 triliun.

 

Secara kumulatif, total nilai PDB Indonesia atas dasar harga berlaku sampai dengan tahun lalu mencapai Rp7.427,1 triliun, atau sekitar US$850 miliar. Adapun jika mengacu pada harga konstan, PDB Indonesia sebesar Rp2.463,2 triliun.

 

PDB per kapita 2011 atas dasar harga berlaku Rp30,8 juta atau US$3.542,9, meningkat dibandingkan dengan 2010 sebesar Rp 27,1 juta atau US$3.010,1. Adapun produk nasional bruto per kapita pada 2011 sebesar Rp29,9 juta, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun  sebelumnya Rp26,3 juta.

 

Suryamin, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), menjelaskan pencapaian ekonomi 2011 itu sejalan dengan realisasi PDB kuartal IV yang sebesar Rp624 triliun, tumbuh 6,46% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan PDB kuartal sebelumnya (Rp632,4 triliun) turun 1,3%.

 

"Penurunan dari PDB kuartal IV ini sebetulnya merupakan siklus, karena penurunan juga terjadi pada kuartal IV dibandingkan dengan kuartal III/2009 dan 2010. Namun, penurunannya relatif mengecil," jelasnya dalam jumpa pers, Senin 6 Februari 2012.

 

Pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2011 6,46%, juga lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan year on year kuartal IV/2010 yang mencapai 6,83%. Apabila dirata-rata sepanjang tahun lalu laju PDB tumbuh 6,5%.

 

Menurut Suryamin, terjadi pertumbuhan di semua sektor ekonomi pada 2011. Pertumbuhan tertinggi adalah sektor pengangkutan dan komunikasi 10,7%, sektor perdagangan, hotel dan restoran 9,2%, serta sektor keuangan real estate, dan jasa perusahaan 6,8%.

 

Penyumbang terbesar PDB pada 2011 masih industri pengolahan dengan pertumbuhan 24,3%, industri pertanian tumbuh 14,7%, dan perdagangan tumbuh 13,8%. Kendati sumbangannya masih besar, pertumbuhan industri pertanian dan pengolahan cenderung menurun. Pertumbuhan industri pertanian pada 2009 dan 2010 masing-masing 15,3%, sedangkan industri pengolahan masing-masing 26,4% dan 24,8%.

 

"Ada pergeseran dari sektor primer ke sekunder dan tersier," katanya. 

 

Dari sisi penggunaan, lanjut Suryamin, laju PDB 2011 bisa dilihat dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga 4,7%, konsumsi pemerintah 3,2%, pembentukan modal tetap bruto (PMTB)8,8%, ekspor 13,6%, dan impor 13,3%. Distribusi PDB-nya adalah 54,6% konsumsi rumah tangga, 9% belanja pemerintah, 32% PMTB, 26,3% ekspor, serta minus impor 24,9%.

 

"Dari hasil penghitungan kami  sejak 2006, setiap 1% pertumbuhan menyerap sekitar 400.000-450.000 tenaga kerja. Namun untuk 2011 kami belum punya data, masih dihitung," ujar Suryamin.

 

Suryamin menambahkan distribusi PDB 2011 masih didominasi Pulau Jawa sebesar 57,6%. Lalu diikuti oleh Pulau Sumatra 23,5%, Kalimantan 9,6%, Sulawesi 4,6%, dan wilayah lainnya 4,7%.

 

BPS merevisi realisasi pertumbuhan ekonomi tahunan dan kuartalan. Pertumbuhan ekonomi 2009 dikoreksi dari 4,58% menjadi 4,63%, sedangkan pertumbuhan 2010 direvisi dari 6,1% menjadi 6,2%.

 

Untuk 2011, koreksi dilakukan untuk pertumbuhan ekonomi kuartal I, II, dan III. Pertumbuhan kuartal II, yang tadinya 6,49% diralat menjadi 6,43%. Adapun pertumbuhan kuartal II, yang tadinya 6,52% jadi 6,45%, sedangkan kuartal III dari 6,54% jadi 6,46%.(bas)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Store Builder | Android Games | Hud Software

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...