Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

WAPRES: Penataaan kawasan kumuh bisa tiru Surabaya

Recommended Posts

SURABAYA: Wapres Boediono mengatakan penataaan kawasan kumuh perkotaan di Indonesia bisa meniru konsep yang diterapkan Pemkot Surabaya yang menyulap kawasan pinggiran rel di Kampung Gundih, Kecamatan Bubutan, Surabaya.

 

Boediono juga terkesan dengan konsep daur ulang sampah dan limbah menjadi barang bernilai ekonomis yang dilakukan warga setempat.

 

“Saya terus terang terkesan karrna sistemnya sustainable, akan berlanjut. Ini tidak hanya berumur beberapa waktu karena sistem pengolahan limbah dan sampah menjadi energi dan produk ekonomis  terkait satu sama lain,” ujar Boediono dalam penerbangan Surabaya-Jakarta, seusai melakukan kunjungan kerja ke Ibu Kota Jawa Timur itu, hari ini, Kamis (26/1).

 

Wapres mengatakan konsep penataan kumuh di Surabaya itu bisa direplikasi ke daerah-daerah urban lainnya. Para kepala daerah yang mempunyai persoalan dengan pembenahan kawasan kumuh bisa juga langsung meninjau dan mempelajari apa yang dilakukan warga Kampung Gundih

 

“Saya kira daerah lain yang mempunyai permasalahan dengan kawasan kumuh bisa mengadopsi sebagian atau seluruhnya apa yang dilakukan warga di Surabaya,” ujar Boediono dalam penerbangan Surabaya-Jakarta, seusai melakukan kunjungan kerja ke Ibu Kota Jawa Timur itu, hari ini, Kamis (26/1).

 

Wapres mengunjungi kampung bersih dan hijau di Gundih, Surabaya pagi tadi. Kampung Gundih merupakan salah satu percontohan penataan kawasan kumuh perkotaan yang telah mendapat penghargaan dari sejumlah lembaga internasional dan negara tetangga.

 

Wali Kota Surabaya  Tri Rismaharini ini menyulap kampung Gundih yang merupakan kawasan padat penduduk perkotaan yang kumuh dan kotor menjadi kawasan bersih dan mandiri. Di kampung ini, sampah didaur ulang menjadi barang dan produk kerajinan berharga yang bisa diekspor ke sejumlah negara di Asia.

 

Kotoran organik juga diolah menjadi kompos yang digunakan untuk berkebun. Hasil kebun diperkotaan oleh warga itu menghasilkan sejumlah sayuran yang rutin dikirim ke pasar-pasar di Tangerang dan Sumatera Selatan.

 

Tri Rismaharini mengatakan kunci kesuksesan dair pembenahan kawasan kumuh adalah partisipasi warga. Tokoh-tokoh masyarakat dirangkul sebagai fasilitator untuk menggerakan warga menjaga lingkungan tetap bersih.

 

“Fasilitator ini menggandeng kader-kader yang akan menjaga kampungnya bersih. Sekarang sudah ada 28.000 kader  yang tersebar di 1.000 kampung tingkat RW,” katanya. (Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress Plugin | Android Forum | Hud Software

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...