Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PERTUMBUHAN EKONOMI: Menkeu tetap mengejar 6,7%

Recommended Posts

JAKARTA: Pemerintah masih mempertahankan target pertumbuhan ekonomi 6,7% untuk tahun  ini meski pesimisme global meningkat setelah Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi turun proyeksi pertumbuhan dunia menjadi 3,3%.

 

“Kalau kami masih akan berusaha mengejar pertumbuhan ekonomi 6,7%,” ujar Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo di kantornya, sore ini 25 Januari 2012.

 

Untuk mencapai itu, kata Agus, memerlukan upaya besar dari pemerintah, a.l. dengan mendorong pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Sejumlah dukungan pun telah disiapkan, seperti penerbitan Undang-Undang tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Publik.

 

“Selain itu akan ada penguatan-penguatan bank-bank yang selama ini mempunyai kekuatan di pembiayaan infrastruktur. Itu akan diminta untuk lebih menguatkan kapasitas mereka,” tegas Menkeu.

 

Selain itu, kata Menkeu, institusi-institusi penunjang pembiayaan infrastruktur lain, seperti Indonesia Infrastructure Fund (IIF), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), PT Sarana Multi

Infrastruktur (SMI), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan Pusat Investasi Pemerintah (PIP), juga  akan diperkuat permodalan dan kapasitas pembiayaannya. Dengan demikian diharapkan pembangunan infrastruktur bisa dipercepat.

 

IMF dalam laporan terbarunya di World Economic Outlook kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini, dari 4% menjadi 3,3%.  IMF juga menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun depan, dari 4,5% menjadi 3,9%.

 

Purbaya Yudhi Sadewa, Kepala Ekonom Dhanareksa Research Institute, mengatakan penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF menandakan sinyal pemburukan ekonomi Eropa. Koreksi global tersebut akan membuat upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,7% menjadi sulit.

 

“Apalagi, jika pemerintah tidak berhasil memperbaiki kelemahan dalam penyerapan anggaran belanja. Tapi masih ada harapan. Untuk itu pemerintah harus mengoptimalkan semua mesin pertumbuhan," tuturnya.

 

Menurut Purbaya, perekonomian Indonesia masih tertolong dengan konsumsi domestik yang cukup tinggi. “Sehingga pemerintah tinggal mempercepat realisasi belanja pemerintah dan mempercepat pembangunan proyek infrastruktur untuk mendorong ekonomi domestik.”

 

Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Permadi Sumantri Brodjonegoro mengungkapkan pimpinan negara anggota G-20 dalam pertemuan terakhirnya di Meksiko, baru-baru ini, optimistis bahwa institusi keuangan Eropa masih mampu untuk mengatasi krisis utang di kawasannya. Dengan demikian, usulan agar IMF memperkuat kapasitasnya lebih diarahkan untuk jaga-jaga jika dampak krisis utang Eropa meluas ke kawasan lain.

 

“Jadi kalau krisis Eropa itu menyebar ke negara-negara lain yang butuh bantuan, IMF itu siap. Tetapi untuk Eropanya sendiri, mereka masih yakin dengan uang yang mereka punya mereka bisa menyelamatkan diri sendiri,” jelas Bambang.

 

Untuk itu, lanjut Bambang, IMF diminta meningkatkan kapasitas keuangannya sebesar US$600 miliar, yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh negara anggotanya. “Jadi jangan sampai IMF itu hanya untuk menyelamatkan Eropa. Ini seperti konsep CMIM (Chiang Mai Initiative Multilateralization).” (faa)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress Plugin | Android Forum | Hud Software

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...