Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

SURAT UTANG: Samurai Bond Indonesia terbit April

Recommended Posts

JAKARTA: Pemerintah menjajaki upaya penerbitan Samurai Bond di pasar Jepang pada April, tanpa penjaminan dari japan Bank International Corporation (JBIC).

 

Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, menganggap pemerintah masih perlu untuk menerbitkan obligasi negara berdenominasi Yen (Samurai Bond) di pasar Jepang guna mengurangi tekanan utang Yen saat jatuh tempo.

 

Apabila sebelumnya penerbitan samurai bond menggunakan penjaminan dari JBIC, maka untuk tahun ini tengah dijajaki untuk tidak lagi menggunakan fasilitas tersebut mengingat Indonesia sudah berpredikat layak investasi.

 

“Seharusnya tidak perlu jaminan (JBIC) karena Japan Rating Credit Agency (JCRA) sudah kasih investment grade ke kita. Nanti kami pertimbangkan, kalau tanpa jaminan yield-nya masih oke, ya tidak perlu (jaminan),” ujarnya di lingkungan Kementerian Keuangan, hari ini 24 Januari 2012.

 

Menurutnya, Samurai bond tidak mungkin terbit pada Mei mengingat banyak hari libur di Jepang pada saat itu sehingga kurang mendapat perhatian investor. karenanya, diharapkan penerbitan obligasi yen tersebut bisa dipercepat menjadi April.

 

“Kalau di Jepang, Mei itu tidak mungkin (menerbitkan obligasi). Jadi antara April atau setelah Mei. Kami maunya April, lebih cepat lebih baik karena kami tidak tahu situasi pasarnya,” tuturnya.

 

Untuk maturitasnya, kata Rahmat, dalam setiap penerbitan obligasi valas, baik dollar maupun yen, pemerintah selalu memprioritaskan yang jangka panjang. Namun, semuanya belum bisa dipastikan pada saat ini karena masih perlu pendalaman pasar Jepang terlebih dahulu.

 

“Pokoknya yieldnya harus lebih baik dari yang lalu. Mengenai jumlahnya kami belum tentukan karena kami akan cocokan antara obligasi yang diterbitkan dengan berapa utang yen yang jatuh tempo. Istilahnya liability management,” katanya.

 

Rahmat percaya dengan predikat layak investasi yang disandang Indonesia, akan banyak investor yang tertarik akan varian obligasi negara yang diterbitkan sehingga harga dan yield menjadi lebih baik.

Namun, sekalipun harus kembali menggunakan jaminan dari JBIC, dia percaya bank Jepang tersebut tidak akan mengenakan biaya yang tinggi.

 

“Selama ini fee-nya (ongkos penjaminan JBIC) beberapa puluh basis poin. Cuma kan JBIC itu punya banyak kepentingan di Indonesia, masa mereka mau kasih fee yang tinggi. Makanya kalau memang perlu jaminan, saya akan tawar,” katanya.

 

“Untuk non deal road show kami akan lakukan kalau kami sudah punya ancer-ancer. Saya dan teman-teman sedang menjajaki dan berbicara dengan berbagai pihak untuk perlu atau tidak jaminan itu,” tandasnya. (faa)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress Plugin | Android Forum | Hud Software

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...