BRI Buka Opsi Bank Raya (AGRO) Naik Kelas Lewat Konsolidasi dan Akuisisi

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Masuknya aliran dana asing (capital inflow) ke pasar modal Indonesia diperkirakan baru akan terjadi pada semester II tahun ini.

 

 

 

Menurut Ekonom Senior Standard Chartered Fauzi Ichsan terdapat beberapa faktor yang membuat investor asing masih menunggu untuk menyalurkan dananya ke Indonesia.

 

"Untuk sementara, semester I tahun ini modal asing akan masuk ke safe haven seperti swiss franc dan emas di negara dengan peringkat hutang AAA," jelasnya selepas acara Financial Lecture "Investment Grade: Whats Next?" di Jakarta hari ini, 18 Januari 2012.

 

Kelanjutan cerita capital inflow di Indonesia, akan sangat bergantung pada penyelesaian krisis Eropa. Menurut Fauzi, jika krisis Eropa sudah mencapai titik nadir dan mulai membaik, maka dana asing akan ditarik dari safe haven dan diinvestasikan ke negara yang sudah investment grade, pertumbuhan ekonominya lebih baik dibanding AS, Jepang, dan Eropa, serta suku bunganya cukup tinggi.

 

Dia mengindikasikan bahwa krisis Eropa akan semakin memburuk karena sangat besar kemungkinan Yunani kembali menunggak hutang. Saat ini, dijelaskannya, jumlah hutang yang harus dibayar Yunani berjumlah 360 miliar, atau setara dengan 160% dari Produk Domestik Bruto negara para Dewa tersebut.

 

Selain bergantung pada penyelesaian krisis Eropa, aliran capital inlow ke Indonesia disebutnya masih menunggu peringkat investment grade dari satu lembaga pemeringkat lagi.

 

"Pertanyaannya adalah apakah ada downgrade di Eropa dan upgrade selanutnya di Indonesia. Kalau itu terjadi otomatis dampaknya semakin positif. Aliran modal keluar dari Eropa dan masuk ke Asia, termasuk Indonesia," paparnya.

 

Dengan hanya mengantongi investment grade dari satu lembaga pemeringkat dan muramnya ekonomi Eropa, Fauzi memerkirakan IHSG masih akan bergerak di level 4000.

 

"Akhir semester I, kita mungkin dapat dari moodys atau S&P. Kalau sudah dapat, kemungkinan besar investasi dari dana pensiun di Amerika akan masuk ke Indonesia, dan harga aset di Indonesia akan mengalami kenaikan," jelasnya.

 

Bubble

Senada dengan Fauzi, Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tanjung memerkikarakan harga saham obligasi, dan aset fisik bakal mengalami kenaikan di semester II seiring dengan masuknya aliran dana asing.

 

Meski begitu, dia mengingatkan agar pemerintah menyiapkan saluran agar sebagian besar dana asing tidak masuk ke pasar finansial. "inflow jangan masuk ke portfolio semua," ujarnya.

 

Masuknya mayoritas capital inflow ke pasar modal, dikhawatirkan Fauzi Ichsan bakal menyebabkan bubble.

 

"Ada kemungkinan bubble kalau pertumbuhan ekonomi Indoensia di bawah 8%. Kedua, kalau bank sentral di Amerika dan Eropa menaikkan suku bunganya secara tajam, jadi relative value mereka menjadi lebih menarik," paparnya.

 

Senada dengan Chairul, Fauzi mewanti-wanti agar pemerintah memersiapkan berbagai hal teknis agar aliran dana asing bisa diserap sektor riil. Capital inflow, menurutnya hanyalah perihal alokasi saja, dan permasalahan terbesar terdapat pada penyerapannya.

 

"Kalau kemampuan penyerapan tidak bertambah dari APBN dan APBD serta capex dari pihak swasta, maka aliran modal hanya akan mengejar aset di pasar finansial dan akan berdampak bubble dua atau tiga tahun ke depan," ujarnya. (Bsi)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress Plugin | Android Forum | Hud Software

 

Sumber