bot 0 Posted 4 jam yg lalu. Jakarta, CNN Indonesia -- PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mempertegas komitmen jangka panjangnya dalam melindungi nasabah melalui penguatan budaya risk awareness sebagai bagian dari fondasi keberlanjutan bisnis. Upaya ini dijalankan seiring dinamika risiko yang kian kompleks, terutama di tengah perkembangan digital dan ketidakpastian ekonomi global.Selama hampir tiga dekade beroperasi di Indonesia, Prudential Indonesia tumbuh bersama masyarakat dengan berlandaskan tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan terhadap regulasi, serta penguatan kapabilitas internal dalam mengelola risiko.Pendekatan tersebut menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk menjaga kepercayaan nasabah sekaligus memastikan keberlangsungan usaha dalam jangka panjang. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Sejalan dengan semangat perayaan 30 tahun kehadirannya (PRU30), Prudential Indonesia sepanjang 2025 menyelenggarakan Risk Awareness Series sebagai program edukasi berkelanjutan bagi pimpinan, karyawan, dan tenaga pemasar.Program ini dirancang untuk memperdalam pemahaman terhadap lanskap risiko yang relevan dengan industri jasa keuangan, sekaligus membangun kesiapan organisasi agar semakin tangguh dalam menjalankan peran perlindungan nasabah. President Director Prudential Indonesia, Tony Benitez, menyampaikan bahwa penguatan kesadaran risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari komitmen perusahaan dalam menjaga kepercayaan nasabah. Budaya sadar risiko dinilai menjadi elemen penting dalam mewujudkan visi, misi, dan strategi jangka panjang perusahaan."Selama hampir 30 tahun, Prudential Indonesia berkomitmen untuk menjalankan bisnis secara bertanggung jawab. Hal ini sejalan dengan komitmen kami dalam melindungi nasabah dalam setiap fase kehidupannya, mendukung ekosistem asuransi di Indonesia, dan memastikan bisnis yang berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (29/12).Sebagai informasi, Risk Awareness Series 2025 berlangsung sejak Juli hingga Desember 2025 dengan mengangkat berbagai isu risiko terkini yang dihadapi industri jasa keuangan.Topik yang dibahas mencakup pencegahan penipuan, risiko siber, pencegahan pencucian uang dan perdagangan manusia, hingga risiko makroekonomi dalam menghadapi potensi volatilitas perekonomian global dan domestik pada 2026. Program ini menghadirkan pembicara yang memiliki kompetensi dan pengalaman di bidangnya masing-masing.Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Prudential Indonesia, Maria Rosalinda, menegaskan bahwa penguatan risk awareness melalui rangkaian kegiatan tersebut diharapkan memberikan dampak langsung terhadap perlindungan nasabah.Ia menilai, kesadaran risiko perlu dibangun dari dalam organisasi agar setiap insan Prudential mampu mengenali, menghindari, serta melaporkan potensi risiko secara tepat, baik yang berkaitan dengan penipuan, ancaman siber, maupun kejahatan keuangan lainnya.Melalui penguatan budaya sadar risiko yang konsisten, Prudential Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus menjaga integritas perusahaan sekaligus berkontribusi dalam menciptakan ekosistem industri jasa keuangan yang lebih sehat dan berkelanjutan. (rir) Sumber Share this post Link to post Share on other sites