Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

Rupiah Dibuka Menguat, Nilai Tukar Dolar AS Turun ke Rp16.730

Recommended Posts

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan pagi ini, Selasa (23/12/2025).

Merujuk data Refinitiv, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp16.730/US$ atau mengalami penguatan sebesar 0,21% dari greenback. Hal ini berbanding terbalik dibandingkan dengan perdagangan kemarin, dimana rupiah harus melemah 0,18% atau naik ke level Rp16.765/US$.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 09.00 WIB berada di zona koreksi dengan pelemahan sebesar 0,16% dan bertengger di level 98,129.

Pergerakan rupiah di perdagangan hari ini, Selasa (23/12/2025) diperkirakan akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal, khususnya pergerakan dolar AS di pasar global.

Pelemahan dolar AS pada perdagangan pagi ini tidak terlepas dari ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) ke depan.

Pelaku pasar saat ini memperkirakan The Fed masih akan melanjutkan siklus pelonggaran kebijakan, dengan total pemangkasan suku bunga sekitar 50 basis poin sepanjang 2026. Ekspektasi tersebut membuat daya tarik aset berdenominasi dolar AS cenderung melemah.

Tekanan terhadap dolar AS juga datang dari langkah The Fed yang kembali meningkatkan likuiditas di sistem keuangan. Sejak pertengahan Desember, bank sentral AS mulai melakukan pembelian US Treasury Bills senilai US$40 miliar per bulan, yang dipandang pasar sebagai sinyal kebijakan moneter yang lebih akomodatif dan cenderung membebani pergerakan dolar.

Sentimen pelemahan dolar juga diperkuat oleh pernyataan pejabat The Fed. Gubernur The Fed Stephen Miran pada Senin kemarin menyatakan bahwa kegagalan menurunkan suku bunga berisiko meningkatkan peluang perlambatan ekonomi, meskipun ia menegaskan tidak melihat potensi resesi dalam waktu dekat.

Pernyataan tersebut semakin memperkuat ekspektasi pasar akan arah kebijakan moneter yang lebih longgar.

Saat ini, pasar memperkirakan peluang sekitar 20% bagi Federal Open Market Committee untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan 27-28 Januari 2026. Kombinasi faktor tersebut membuat dolar AS bergerak di bawah tekanan.

Pelemahan dolar AS ini mendorong pelaku pasar mulai mengurangi eksposur pada aset berdenominasi dolar dan kembali mencari peluang di aset berisiko. Kondisi tersebut membuka ruang terjadinya aliran dana ke pasar negara berkembang (emerging markets), termasuk ke rupiah, sehingga diharapkan mampu membuat penguatan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini.

(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
[1]

References

  1. ^ [Gambas:Video CNBC] (www.cnbcindonesia.com)

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...