bot 0 Posted 16 jam yg lalu. Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, melepas pengiriman satu kontainer 40 kaki berisi furnitur rotan senilai US$12.612 ke Spanyol di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (18/12). Produk tersebut merupakan hasil karya Koperasi Trangsan Manunggal Jaya."Kami berharap ekspor rotan dari Sukoharjo dapat dilakukan secara rutin. Karena itu, kepastian pasokan, ketepatan waktu pengantaran, serta kualitas produk harus terus dijaga agar ekspor berjalan berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/12).Pelepasan ekspor tersebut dirangkaikan dengan peresmian Rumah Produksi Bersama (RPB Komoditas Rotan di Sukoharjo. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia memproduksi sekitar 1,7 juta batang atau setara 15.000 ton rotan sepanjang 2024. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Dengan capaian itu, Indonesia memasok sekitar 80 persen kebutuhan rotan dunia. Potensi tersebut dinilai perlu diperkuat melalui pengembangan fasilitas produksi bersama yang terintegrasi dan terkelola secara profesional.Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, ditetapkan sebagai lokasi RPB Komoditas Rotan karena telah lama dikenal sebagai sentra industri kerajinan dan furnitur rotan. Aktivitas pengolahan rotan di wilayah ini telah berlangsung lebih dari delapan dekade dan menjadikannya salah satu pusat produksi rotan tertua di Jawa Tengah. Saat ini, sekitar 220 kepala keluarga berprofesi sebagai perajin rotan dengan penyerapan tenaga kerja mencapai kurang lebih 5.000 orang."Peresmian ini menandai kesiapan RPB untuk mengembangkan bisnis rotan secara lebih terstruktur. Diperlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak agar ekosistem bisnis rotan dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan," kata Maman.RPB Sukoharjo dihadirkan sebagai sarana untuk mendorong UMKM rotan naik kelas melalui peningkatan kapasitas produksi, penerapan standar mutu, efisiensi proses usaha, penguatan desain dan inovasi, serta perluasan akses pasar. Fasilitas ini diharapkan menjadi ruang kolaborasi yang mempertemukan perajin, pendamping usaha, dan mitra bisnis dalam satu ekosistem yang saling mendukung.Maman juga menyampaikan bahwa pemerintah mengembangkan skema Kredit Usaha Rakyat Padat Karya yang diarahkan pada dukungan peralatan produksi. Program tersebut ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produk UMKM, termasuk yang dikelola oleh Koperasi Trangsan Manunggal Jaya.Dirinya juga turut mengapresiasi peran Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dalam mendukung pengembangan industri rotan daerah. Ia mendorong pemerintah daerah untuk terus melakukan pengawasan dan pendampingan agar operasional RPB berjalan optimal serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar."Kami berharap RPB rotan ini dapat memotivasi pendirian RPB pada klaster usaha lainnya, sehingga semakin banyak UMKM lokal yang berdaya dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional," imbuh Maman.Ia juga berharap keberadaan RPB rotan di Sukoharjo dapat memotivasi pendirian RPB pada klaster usaha lainnya di berbagai daerah. Menurutnya, RPB Komoditas Rotan Sukoharjo berpotensi menjadi proyek percontohan pengembangan fasilitas produksi bersama di Indonesia.Pemantauan dan evaluasi akan dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan program berjalan efektif dan memberikan dampak signifikan bagi peningkatan daya saing UMKM nasional.Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, menyambut baik kolaborasi antara pemerintah daerah dan Kementerian UMKM melalui pendirian RPB Komoditas Rotan. Ia menilai fasilitas tersebut dapat membantu mengatasi berbagai kendala produksi yang selama ini dihadapi perajin furnitur dan kerajinan rotan.Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menyatakan komitmennya untuk mendukung Koperasi Trangsan Manunggal Jaya dan operasional RPB melalui penyediaan infrastruktur, pelatihan, serta pendampingan usaha. Eko juga mengajak para perajin untuk terus meningkatkan kompetensi, kreativitas, dan profesionalisme agar mampu memanfaatkan peluang pasar ekspor yang semakin terbuka."Kalau hari ini kita bisa ekspor ke Spanyol, ke depan terbuka peluang menembus pasar Eropa lainnya maupun negara-negara potensial lain. Semoga RPB ini dapat diadaptasi ke klaster usaha lain dan membuktikan bahwa UMKM Sukoharjo mampu naik kelas," pungkasnya. (rir) Sumber Share this post Link to post Share on other sites