Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

Gerak InJourney Group Pulihkan Sumatra, Mulai Logistik Hingga Mental

Recommended Posts

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney selaku Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata Indonesia, mengerahkan tim kemanusiaan yang terdiri dari pegawai InJourney Group untuk menyalurkan bantuan langsung bagi warga terdampak banjir bandang di Sumatra, seperti di Pasar Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Nangroe Aceh Darussalam.

Gerak cepat InJourney Group telah dimulai sejak akhir November dan terus berlanjut hingga saat ini. Beragam bantuan logistik disalurkan sesuai kebutuhan pengungsi, mulai genset 2.000 watt, lampu darurat, kasur, selimut, pakaian anak hingga dewasa, bahan makanan, serta obat-obatan ringan.

Direktur Utama InJourney, Maya Watono, memastikan bahwa seluruh bantuan dihimpun berdasarkan pendataan lapangan sejak hari pertama pascabencana guna mendukung proses evakuasi, serta agar bantuan tepat sasaran sesuai kebutuhan para pengungsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bantuan yang diberikan oleh InJourney Group merupakan aksi gotong royong dari seluruh entitas InJourney dan anak perusahaan didukung oleh seluruh stakeholders yang terlibat agar penyaluran dapat terlaksana secara cepat, tepat sasaran, dan terkoordinasi dengan baik, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang terdampak. Meski bantuan ini tidak akan sebanding dengan kerugian materil dan trauma psikologis yang dialami, namun kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban para pengungsi," papar Maya.

Melalui program unggulan InJourney Community Care, bantuan disalurkan ke 30 titik terdampak di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Lebih dari 90 relawan dari InJourney Airports dan InJourney Hospitality mendukung evakuasi sejak awal bersama TNI-Polri, BNPB, dan Basarnas, sekaligus melakukan pendataan kebutuhan pengungsi.

InJourney Group menyalurkan bantuan senilai Rp1,7 miliar yang diwujudkan dalam paket logistik serta layanan trauma healing di seluruh posko bencana.

Adapun relawan yang terlibat tidak hanya dari berasal Kantor Cabang Aceh, Kualanamu, dan Padang, tetapi juga dari Jakarta dan daerah lainnya. Mereka terjun langsung ke lapangan untuk mempercepat evakuasi warga dan pendistribusian logistik ke posko-posko utama, dengan mempertimbangkan tingkat kerusakan serta aksesibilitas lokasi terdampak.

Salah satu relawan yang berprofesi sebagai Aviation Security Chief di Bandara Sultan Iskandar Muda, Vovo Kristanto mengungkapkan bahwa medan yang dilalui di awal proses evakuasi sangat menantang, dan cukup sulit untuk dilalui oleh kendaraan.

Ia harus berjalan kaki selama 45 menit hingga mencapai titik lokasi untuk mendirikan posko karena banyaknya akses yang rusak, sambil membawa bantuan logistik primer bagi para korban bencana. Di tahap awal, diprioritaskan pengiriman kebutuhan logistik yang paling mendesak, sambil dilakukan pendataan untuk memastikan distribusi bantuan berikutnya dapat berjalan lebih tepat sasaran.

"Desa Dayah Husen di Pidie Jaya menjadi lokasi awal evakuasi yang kami lakukan. Kondisi di lapangan saat itu cukup berat, dengan akses yang rusak akibat lumpur, jembatan terputus, serta keterbatasan koneksi internet yang menyulitkan proses distribusi," papar Vovo.

Ruslan Hasan, warga Pasar Meureudu, Pidie Jaya, mengakui bahwa kehadiran bantuan logistik dan psikologis yang diberikan InJourney sangat membantu para warga sekitar Pasar Meureudu.

"Bantuan yang diberikan InJourney sangat membantu kami para pengungsi di sini. Semoga tidak terjadi banjir susulan dikarenakan lokasi kami yang memang berada di pinggir Sungai Meureudu," ujar Ruslan.

Selain bantuan logistik, InJourney Care juga melakukan trauma healing atau Layanan Dukungan Psikososial (LDP), khususnya terhadap anak-anak. Ruang bermain dan belajar yang kini terdampak banjir bandang menjadi salah satu fokus untuk kembali membangkitkan semangat mereka.

Tidak hanya itu, pelayanan kesehatan turut disediakan melalui kerja sama dengan tenaga medis. Dari laporan di lapangan ditemukan bahwa infeksi saluran pernafasan dan infeksi kulit dan jamur menjadi dua hal yang paling banyak dikeluhkan para pengungsi.

"Hal ini kami lakukan berdasarkan kajian kebencanaan yang sudah beberapa kali kami lakukan sebelumnya. Sangat penting untuk tetap menjaga tumbuh kembang anak, terkhusus bagi mereka yang menjadi korban bencana alam," pungkas Vovo.

(rea/rir)

====
[1]

References

  1. ^ ==== (www.cnnindonesia.com)

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...