Cara Pembatalan Pinjaman Adakami?

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Kemenkeu menginstruksikan Bappenas mengevaluasi pelaksanaan proyek PLTU Takalar, Sulsel dan PLTU Pangkal Susu, Sumut.

 

Hal itu dilakukan karena dua investor asal China yang melaksankan proyek tersebut dianggap tidak memiliki kredibilitas dan kapabilitas yang memadai.

 

Menkeu Agus D. W. Martowardojo mengatakan telah melayangkan surat ke Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Armida Sjalsiah Alisjahbana untuk mengevaluasi pelaksanaan proyek 10.000 MW.

 

Menurutnya, dari 34 proyek pembangkit listrik 10.000 MW tahap I yang dibiayai China Exim Bank, dua proyek dikerjakan oleh kontraktor yang tidak memiliki kapabilitas yang memadai.

 

"Setelah membaca komentar BPK, dan mendiskusikan dengan PLN, proyek itu dibangun oleh kontraktor yang tidak mempunyai kapabilitas untuk membangun. Oleh karena itu, kami menyampaikan penegasan kepada Bappenas untuk dua kontraktor itu tidak dapat menjalankan pembangunan pembangkit listrik untuk PLN," tegas Menkeu di kantornya, hari ini.

 

Kedua investor asal China tersebut masuk dalam catatan khusus yang untuk beberapa saat tidak boleh menyelenggarakan pembangunan proyek yang menggunakan keuangan negara. Kendati demikian, pembiayaan dari China Exim Bank masih diperkenankan lanjut.

 

Dia merekomendasikan penyelenggaran pemilihn kontraktor baru harus dilakukan dengan cara tender internasional yang menjaga prinsip good governance. Terutama untuk proyek pembangkit listrik 10.000 MW berikutnya, yang pada tahap sebelumnya mendapatkan catatan negatif dari BPK.

 

"Itu pelajaran untuk kami meyakinkan tidak terjadi lagi di masa mendatang. Situasi yang sudah ditemui buruk harus segera ditangani supaya tidak membuat kondisi yang lebih buruk," tandasnya. (tw)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress Plugin | Android Forum | Hud Software

 

Sumber