Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

Harga Perak Meroket Tembus Langit hingga 115%, Tahun Depan Gimana?

Recommended Posts

Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi pada logam mula perak tak kalah menguntungkan dibandingkan emas. Harga perak saat ini sedang berada dalam tren super bullish sepanjang tahun ini.

Logam mulia yang kerap dijuluki "Devil's Metal" tersebut telah melonjak lebih dari 114,6% sejak awal tahun, mencetak rekor demi rekor, sekaligus mengungguli kinerja emas.

Mengutip CNBC International, perdagangan terbaru menunjukkan harga spot perak berada di kisaran US$ 61,96 per ons, setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di US$ 62,88 per ons.

Sehari sebelumnya, perak juga berhasil menembus level psikologis US$ 60 per ons untuk pertama kalinya.

Tak hanya di pasar spot, kontrak berjangka perak juga mencatat lonjakan serupa, naik sekitar 113% sepanjang 2025 dan kini diperdagangkan di atas US$ 61 per ons.

Lonjakan harga ini ditopang oleh kombinasi keterbatasan pasokan, meningkatnya permintaan berisiko rendah atau aset safe haven, serta peran perak yang semakin krusial sebagai logam industri di era transformasi teknologi.

Perak Menuju US$ 100?

Managing Director Solomon Global, Paul Williams, menilai daya tarik perak terus meningkat karena memiliki dua identitas sekaligus. Antara lain, sebagai logam industri vital dan penyimpan nilai di tengah ketidakpastian global.

"Identitas ganda perak sebagai sumber daya industri yang penting dan penyimpan nilai terus menarik pembeli ritel dan institusi," kata Williams.

"Bagi individu yang melihat emas semakin jauh dari jangkauan tetapi menginginkan eksposur ke siklus booming logam mulia yang sedang berlangsung, perak terbukti dan saya yakin akan terus menjadi alternatif yang menarik. Semua penarik utama untuk perak tetap ada; namun, kita harus mengharapkan peningkatan volatilitas," jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa perak kini digunakan secara luas dalam panel surya, kendaraan listrik, perangkat elektronik, hingga infrastruktur pusat data dan kecerdasan buatan (AI).

Hal senada disampaikan oleh Silver Institute, yang menyebut permintaan industri perak global berpotensi terus tumbuh hingga 2030, didorong oleh sektor energi terbarukan, kendaraan listrik, dan data center.

"Sifat konduktivitas listrik dan termal perak yang unggul semakin penting untuk transformasi teknologi yang mendorong ekonomi global," kata Silver Institute dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Rabu.

"Akibatnya, permintaan industri perak global siap untuk tumbuh lebih jauh karena permintaan dari sektor teknologi vital meningkat selama lima tahun ke depan. Sektor-sektor seperti energi surya, kendaraan listrik otomotif dan infrastrukturnya, serta pusat data dan kecerdasan buatan akan mendorong permintaan industri yang lebih tinggi sampai tahun 2030," ungkapnya.

Williams bahkan kembali menegaskan proyeksinya soal harga perak US$ 100 per ons yang pertama kali ia sampaikan Oktober lalu saat harga masih di kisaran US$ 50.

"Dengan perak sekarang diperdagangkan di atas US$ 60, naik sekitar 25% dalam sebulan, lintasan itu tetap utuh," katanya kepada CNBC.

Menurutnya, ketidaksesuaian penawaran atau permintaan perak terus mendorong harga perak dan fundamental jangka panjang yang mendasari perak semakin menguat.

"Setiap kemunduran kemungkinan besar hanya jeda sementara daripada perubahan arah, mengingat ketatnya struktur pasar. Prospek perak pada tahun 2026 sangat cerah," sebutnya.

Sementara, Chief Strategy Officer BNP Paribas Fortis, Philippe Gijsels, juga optimistis terhadap prospek perak. "Ketika undervaluasi, defisit sejauh mata memandang dan revolusi industri baru bertemu, keajaiban pasar terjadi," kata Gijsels kepada CNBC.

Meski demikian, Gijsels mengingatkan bahwa volatilitas tetap tinggi, terutama akibat aksi ambil untung, sebelum perak berpotensi melaju ke level tiga digit pada 2026.

Gijsels bernada optimis perak masih akan terus melaju di zona hijau tahun depan, meskipun ia memperkirakan volatilitas di sepanjang jalan akan terjadi karena aksi ambil untung yang dapat memicu beberapa penarikan yang hebat sebelum logam ini mencapai US$100 per ons.

"Kami sudah berpendapat beberapa waktu lalu bahwa lahan komoditas yang sedang tidur ini, yang telah mengalami defisit selama beberapa tahun, akhirnya akan bangun dan menggandakan [harga] US$ 50 yang telah berlaku selama beberapa dekade," katanya mengacu pada Ekonom Koen De Leus, yang turut menulis buku "The New World Economy in 5 Trends" tahun 2023.

Perak telah mengungguli emas tahun ini, bahkan ketika emas sedang berada dalam rekornya sendiri. Emas spot yang secara luas dipandang sebagai aset safe haven telah melonjak sekitar 60% year-to-date.

Russ Mould, direktur investasi di AJ Bell, mengatakan kepada CNBC bahwa meskipun emas diperdagangkan dengan premium yang semakin sempit terhadap perak, perak terus terlihat murah dibandingkan emas.

Rasio emas-perak saat ini berada di level terendah sejak 2021, terakhir terlihat berada di sekitar angka 68. Rata-rata rasio emas atau perak pasca 1971 adalah sekitar 66. "Kenaikan perak sebelumnya telah membuat angka tersebut berada di bawah 40," kata Mould.

Cara memperdagangkan perak

Mould mengatakan bahwa mereka yang ingin berinvestasi dalam perak memiliki opsi selain memegang koin atau batangan fisik, yang dapat menimbulkan biaya penyimpanan atau asuransi yang tinggi.

Opsi lainnya, yaitu membeli komoditas yang diperdagangkan di bursa (exchange-traded commodity/ETC), sebuah instrumen yang terdaftar yang dirancang untuk melacak performa perak, dan kemudian memberikan performa tersebut kepada investor, dikurangi biaya operasional ETC.

Mould juga menunjuk pada reksa dana pelacak pasif seperti Global X Silver Miners ETF atau iShares MSCI Global Silver and Metals Miners ETF, yang dirancang untuk mengikuti dan menghasilkan kinerja sekeranjang saham pertambangan perak dari seluruh dunia.

(rob/haa)
[Gambas:Video CNBC]
[1]

References

  1. ^ [Gambas:Video CNBC] (www.cnbcindonesia.com)

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...