Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

BI Proyeksi Ekonomi Sumut Tumbuh di Kisaran 4,9-5,7 Persen pada 2026

Recommended Posts

Medan, CNN Indonesia --

Kantor Perwakilan Bank Indonesia[1] (BI) Sumatra Utara[2] (Sumut) memperkirakan ekonomi di wilayahnya masih bisa tumbuh di kisaran 4,9 persen-5,7 persen pada 2026, di tengah ketidakpastian global.

"Di tahun 2026, kami memprakirakan ekonomi Sumut akan tumbuh menguat dengan prakiraan pertumbuhan di rentang 4,9 persen-5,7 persen," ujar Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Sumut Abdul Khalim dalam BIG Conference 2025 di Medan yang bertajuk "Unlocking North Sumatra's Potential: Collaboration for Economic Growth and Job Creation", Selasa (9/12).

Abdul menyebutkan optimisme pertumbuhan itu ditopang oleh beberapa program potensial seperti implementasi program biodiesel B50 yang dapat mendukung kenaikan permintaan minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian efektivitas program Asta Cita mulai dari Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga paket stimulus pendukung daya beli masyarakat serta iklim investasi yang relatif kondusif yang tampak dari peningkatan target investasi di sejumlah kawasan industri/ kawasan ekonomi khusus," ujarnya.

Namun, pemerintah perlu mewaspadai perlambatan perekonomian negara mitra dagang utama seperti Tiongkok dan Amerika Serikat. Begitupula dengan potensi berlanjutnya perang tarif Trump dan harga komoditas global yang diproyeksikan World Bank Forecast akan turun hingga 7 persen pada tahun 2026.

Khalim mengatakan sektor pertanian dan industri yang selama ini menjadi penopang perekonomian Sumut perlu terus didorong, termasuk sektor investasi yang merupakan instrumen utama untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

"Kita juga perlu memperhatikan faktor-faktor internal lain yang tak kalah penting, antara lain peningkatan skill tenaga kerja, serta pembangunan infrastruktur yang terkoneksi khususnya dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi seperti ke kawasan industri/ kawasan ekonomi," jelas Khalim.

Kinerja Ekonomi Kokoh

BIG Conference 2025 di Medan yang bertajuk "Unlocking North Sumatra's Potential: Collaboration for Economic Growth and Job Creation" dibuka oleh Wakil Gubernur Sumut Surya.

Surya mengatakan kinerja ekonomi Sumut terbilang kokoh dengan potensi unggulan yang menjadi kekuatan utama dalam menghadapi krisis, yakni sektor pertanian dan perkebunan, industri pengolahan, dan potensi pariwisata kelas dunia.

"Sektor industri pengolahan, misalnya, terbukti menjadi penopang utama ekonomi Sumut pada triwulan III/ 2025 dengan kontribusi sebesar 18,64 persen. Begitupun dari sisi perdagangan Sumut yang mencatatkan surplus US$5,17 miliar periode Januari-September 2025," ucapnya.

Surya mengungkapkan Pemprov Sumut telah menyiapkan sejumlah rencana pengembangan kawasan ekonomi baru berbasis komoditas unggulan daerah untuk memastikan pertumbuhan ekonomi merata dari desa hingga kota.

"Kawasan unggulan itu dapat dikembangkan melalui investasi. Ini saatnya kita bergerak bersama, memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan Sumatra Utara yang unggul, maju, dan berkelanjutan," ujar Surya.

Kolaborasi Industri

Pada kesempatan sama, Direktur PT Kinra Arif Budiman mengatakan Sei Mangkei dapat menjadi ruang kolaborasi antara industri besar, pelaku usaha lokal, dan inovasi berkelanjutan. Sejak beroperasi pada 2015 hingga kuartal III 2025, Sei Mangkei berhasil merealisasikan investasi hingga Rp25,97 triliun dan menyerap 7.856 tenaga kerja.

"Dengan strategi yang tepat, KEK Sei Mangkei bukan hanya motor penggerak ekonomi, tapi ikon transformasi regional menuju kawasan industri modern dan berdaya saing global," ujar Arif.

Sementara KADIN Sumatera Utara memperkenalkan Kawasan Industri Sumut (KIS) yang ditempatkan di Tanjung Kasau Kabupaten Batubara sebagai proyek strategis Pemerintah Provinsi Sumatra Utara dalam mendukung hilirisasi industri dan pemerataan ekonomi nasional.

Wakil Ketua Umum KADIN Sumut Isfan fachruddin mengatakan KIS memiliki luas area 2.54 hektare dan dikelola langsung oleh pemerintah provinsi melalui badan usaha milik daerah (BUMD).

"Lokasi KIS yang strategis dekat pelabuhan ekspor global seperti Belawan dan Kuala Tanjung serta akses multi moda transportasi akan menguntungkan bagi investor dalam pengembangan industrinya," ujar Isfan.

====[3]

(fnr/sfr)

References

  1. ^ Bank Indonesia (www.cnnindonesia.com)
  2. ^ Sumatra Utara (www.cnnindonesia.com)
  3. ^ ==== (www.cnnindonesia.com)

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...