Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KINERJA EKSPOR: Perkembangan di 5 negara tujuan positif

Recommended Posts

JAKARTA: Ekspektasi pertumbuhan ekspor dinilai masih cukup optimistis sepanjang perkembangan ekspor di lima negara utama tujuan ekspor Indonesia menunjukkan kinerja yang positif.

 

Direktur Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menilai pemerintah memantau perkembangan kinerja ekspor-impor China, Jepang, Amerika Serikat, India, dan Singapura sebagai negara mitra dagang utama Indonesia. Hasil pantauan selama kuartal IV/2011 dan kuartal I/2012 dinilai dapat menentukan prospek ekspor Indonesia sepanjang 2012.

 

"Kita pantau perdagangn mereka dengan dunia, kalau negara-negara itu ada penurunan signifikan, itu baru akan berimbas. Dampak second round effect-nya harus kita waspadai," ujar Amalia di kantornya, hari ini.

 

Menurut Amalia, sebagai mitra dagang utama Indonesia, nilai ekspor Indonesia kelima negara tersebut mencapai 49.53% dari total ekspor. Jika terjadi perburukan kinerja ekspor-impor di negara-negara tersebut, dikhawatirkan kinerja ekspor Indonesia juga akan melambat.

 

Dalam konteks mitra dagang utama, timbul kekhawatiran sebagaian kalangan atas penurunan kinerja ekspor-impor China. Pasalnya, share ekspor Indonesia ke China mencapai 15%.

 

Namun melihat indeks produksi China yang relatif stabil di tingkat 14%, Amalia optimistis pertumbuhan produksi China masih cukup tinggi dengan neraca perdagangan yang tumbuh positif walaupun cenderung melambat. Kemampuan inventarisasi dan impor China terhadap bahan baku dan bahan mentah juga memunculkan indikasi bergeraknya faktor-faktor produksi.

 

"Neraca perdagangan China dengan Uni Eropa naik, hanya Agustus aja impor turun, tapi ekspornya naik. Masih ada optimisme untuk kita, di mana ekspor China tetap tumbuh, dan produksinya masih baik," tuturnya.

 

Amalia menuturkan skenario negatif terjadi apabila dalam kurun 3-4 bulan berturut-turut terjadi penurunan kinerja ekspor-impor di China dan negara mitra dagang utama Indonesia lainnya.

 

Menurutnya, optimisme masih cukup tinggi sepanjang semester I/2012 karena masih berjalannya kontrak ekspor tahun lalu. Berdasarkan data yang dihimpun Bappenas, total ekspor Indonesia ke China pada Januari-November 2011 tercatat US$28,0 miliar, sedangkan impornya sebesar US$26,58 miliar.(api)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress Plugin | Android Forum | Hud Software

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...