Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

OUTLOOK EKONOMI 2012: Pasar keuangan akan dibanjiri dana global

Recommended Posts

JAKARTA: Rendahnya penyerapan di sektor riil akibat turbulensi perekonomian global diproyeksi membuat aliran likuiditas global membanjiri pasar keuangan. Obligasi pemerintah dengan risiko gagal bayar yang rendah dan tingkat bunga yang relatif tinggi menjadi salah satu aset finansial yang dinilai atraktif.

 

 

Ekonom Senior Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan menuturkan larisnya surat utang negara (SUN) bertenor 30 tahun dengan yield 5,375% merupakan bentuk apresiasi pasar obligasi yang melakukan repricing terhadap harga SUN Indonesia mendekati harga investment grade.

 

 

 

"Pemerintah Italia yang peringkat risikonya single A, menerbitkan obligasi dengan tenor 10 tahun dalam Euro bunganya 7%. Pemerintah Indonesia menerbitkan obligasi valas dengan tenor 30 tahun bunganya sekitar 5% padahal Indonesia belum investment grade. Ini bentuk repricing pasar," ujarnya di Jakarta, Rabu 11 Januari.

 

Menurut Fauzi, market untuk penerbitan obligasi pemerintah akan tetap tersedia, karena modal yang berasal dari kawasan Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang tidak bisa diserap sektor riil akibat kebijakan suku bunga bank sentral negara-negara tersebut yang terbilang rendah.

 

 

 

"Likuiditas yang besar ini tidak bisa diserap di sektor rill negara-negara tersebut, akibatnya pertumbuhan ekonomi dunia turun. Dana ini mau ke mana, otomatis mencari aset finansial yang atraktif yang risiko gagal bayarnya rendah dan bunganya masih relatif tinggi," tutur Fauzi.

 

 

 

Rencana pemerintah untuk menarik pembiayaan dari pasar Jepang melalui penerbitan obligasi berdenominasi Yen (Samurai Bond) pada kuartal II/2012, dinilai Fauzi akan meraup sukses serupa dengan penerbitan global bond, 9 Januari lalu.

 

"Itu pasti akan terserap, pertanyaannya bagaimana realisasi proyeknya," ungkapnya.

 

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengungkapkan walaupun penerbitan SUN pemerintah mendapatkan sambutan yang baik di pasar obligasi, setiap penerbitan bonds selalu disesuaikan dengan kebutuhan belanja pemerintah dan waktu penerbitan.

 

 

 

Seperti diketahui, penjualan SUN RI 0142 pada 9 Januari lalu mencatatkan total penawaran sebesar US$3,6 miliar sedangkan dana yang ditarik pemerintah sebesar US$1,75 miliar. Dengan demikian terjadi oversubscription hingga 2,06 kali.

 

 

 

Namun Anny enggan mengungkapkan berapa kumulasi front loading obligasi pemerintah yang akan diterbitkan sepanjang semester I/2012. "Saya tidak bisa bilang, kita selalu lihat kebutuhan, pasarnya seperti apa, disesuaikan juga dengan kemampuan penyerapan anggarannya."

 

 

 

Penerbitan global bond berdenominasi dollar AS, tambah Anny, tidak berkaitan dengan upaya peningkatkan cadangan devisa di tengah risiko kekeringan valas di kawasan Asia akibat krisis keuangan di kawasan Eropa dan AS. (ea)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress Plugin | Android Forum | Hud Software

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...