bot 0 Posted November 20 Daftar Isi Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah resmi menerima limpahan aset dan liability Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, Bank Syariah Nasional (BSN) resmi menjadi bank syariah terbesar kedua di Indonesia. Pasca spin off, beraset sekitar Rp71 Triliun dan membidik pertumbuhan aset perseroan di atas Rp100 Triliun pada 2 tahun ke depan. Tekad itu dinyatakan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BSN yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (19/11/2025). RUPSLB yang dipimpin oleh Komisaris Utama merangkap sebagai komisaris independent BSN Bahrullah Akbar didampingi oleh jajaran komisaris, Direktur Utama BSN Alex Sofjan Noor, Wakil Direktur Utama BSN Arga M. Nugraha beserta jajaran Direksi BSN lainnya menyetujui 4 mata acara yang menjadi agenda dalam RUPSLB tersebut. Adapun mata acara yang disetujui dalam RUPSLB BSN pada 19 November 2025 adalah persetujuan penerimaan atas pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) kepada BSN dan persetujuan atas penambahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor serta perubahan anggaran dasar perseroan. Arga M. Nugraha, Wakil Direktur Utama BSN mengatakan RUPSLB menyetujui penerimaan pengalihan hak dan kewajiban UUS BTN untuk dicatatkan sebagai penambahan modal disetor dan ditempatkan pada perseroan. Seluruh hak, kewajiban dan tanggung jawab terkait UUS BTN beralih ke BSN dan berlaku efektif pada tanggal efektif pemisahan. Arga memastikan seluruh rangkaian pemisahan hak dan kewajiban UUS BTN dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan serta Good Corporate Governance. "Kita memastikan proses pemisahan ini dilakukan sesuai dengan ketentuan dan akan tetap GCG" kata Arga menjelaskan. Selain itu RUPSLB BSN juga menyetujui perubahan susunan anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan yang berisi pemberhentian dengan hormat Misbahul Ulum dan Syarif Hidayatullah sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan serta mengangkat Dewan Pengawas Syariah BSN yang baru yang terdiri dari Muhammad Faiz sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah, Mohammad Bagus Teguh Perwira dan Misbahul Ulum sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah. Seperti diketahui, perjalanan UUS BTN hingga menjadi BSN dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan tinggi. Aset UUS telah mencapai Rp60,56 triliun pada Desember 2024 dan meningkat menjadi Rp68,36 triliun pada September 2025. "Pertumbuhan aset yang solid ini menegaskan bahwa UUS BTN memiliki fundamental bisnis yang kuat untuk melangkah ke fase berikutnya. Sejalan dengan UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan serta POJK No. 12 Tahun 2023, pemisahan UUS BTN menjadi Bank Umum Syariah bukan hanya kewajiban regulasi, tetapi juga sebuah momentum strategis," kata Direktur Consumer Banking BTN, Hirwandi Gafar. Ia optimistis target BSN untuk memiliki aset di atas Rp100 triliun akan tercapai hanya dalam kurun waktu dua tahun setelah beroperasi. Berikut adalah susunan pengurus BSN: Komisaris Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Bahrullah Akbar Komisaris Independen : Ilham Nurhidayatuloh Komisaris Independen : Lukman Khakim Komisaris : Machhendra Setyo Atmaja Komisaris : Hilman Latief Direksi Perseroan Direktur Utama : Alex Sofjan Noor Wakil Direktur Utama : Arga M. Nugraha Direktur Finance, Strategy & Treasury : Abdul Firman Direktur Consumer Banking : Mochamad Yut Penta Direktur Risk Management : Beki Kanuwa Direktur Network & Retail Funding : Ari Kurniaman Direktur Human Capital & Compliance : Anton Rijanto Dewan Pengawas Syariah Perseroan Ketua Dewan Pengawas Syariah : Misbahul Ulum Anggota Dewan Pengawas Syariah : Syarif Hidayatullah (fsd/fsd) [Gambas:Video CNBC][1] Next Article Jelang Spin Off, Anggota Dewan Pengawas & Direktur CIMB Niaga Mundur [2] References^ [Gambas:Video CNBC] (www.cnbcindonesia.com)^ Next Article Jelang Spin Off, Anggota Dewan Pengawas & Direktur CIMB Niaga Mundur (www.cnbcindonesia.com)Sumber Share this post Link to post Share on other sites