Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

IBPA khawatirkan krisis Eropa lemahkan pasar domestik

Recommended Posts

JAKARTA: PT Penilai Harga Efek Indonesia/Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) mengungkapkan kekhawatiran krisis yang terjadi di wilayah Eropa masih menjadi salah satu pemicu utama pelemahan pasar global maupun domestik.

 

Sekretaris Perusahaan IBPA Tumpal Marolopasi Sihombing mengatakan kekhawatiran tersebut akan berlanjut dan sempat membuat indeks obligasi kembali tertekan pada perdagangan sesi siang pada akhir pekan lalu, 6 Januari 2012.

 

“Sentimen positif seputar perkiraan data makro dari pemerintah Amerika Serikat yang akan dilaporkan lebih baik dari ekspektasi terlihat belum mampu memberikan dorongan positif pada pasar obligasi,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, akhir pekan lalu.

 

Dia menegaskan tekanan berat terlihat pada nilai tukar euro yang terus melemah dan mengindikasikan kepercayaan pelaku pasar semakin surut dalam melihat kemampuan negara-negara Eropa keluar dari krisis dalam waktu dekat.

 

Pelaku pasar, katanya, semakin meragukan kemampuan perbankan Eropa dapat memenuhi kebutuhan modal. Dari domestik, nilai tukar rupiah sempat tertekan 0,1% ke posisi Rp9.198 per dolar AS. Pada perdagangan akhir pekan lalu, indeks harga saham gabungan (IHSG) berada pada level 3.869,42 turun –0,94%.

 

Tumpal mengatakan tingkat Indonesia Government Securities Yield Curve (IBPA-IGSYC), acuan dari IBPA untuk harga obligasi pemerintah, kembali bergerak bearish (turun) di sepanjang tenor sehingga imbal hasil (yield) naik. Yield adalah angka yang menunjukkan tingkat imbal hasil atau keuntungan yang diperoleh investor dari obligasi.

 

Kenaikan yield tersebut terjadi pada tenor 2 tahun—30 tahun dengan besaran kenaikan 0,7 basis poin (bps)--8,6bps. Hanya yield tenor 1 tahun yang turun 0,5 bps, tetapi penurunan tersebut belum mampu menurunkan rata-rata yield tenor pendek (1 tahun—4 tahun) yang justru naik 4,8 bps.

 

Kenaikan rata-rata obligasi pemerintah untuk tenor menengah (5 tahun--7tahun) mencapai 7,1 bps disusul tenor panjang (8 tahun-30tahun) naik 1,7 bps. Harga SUN seri benchmark juga kembali terkoreksi pada perdagangan siang akhir pekan lalu. Semua seri terkoreksi antara 1,5 bps--37,2 bps.(api)

 

 

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Wordpress Plugin | Android Forum | Hud Software

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...