Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

IESR ungkap Tantangan Pengembangan Hidrogen Hijau

Recommended Posts

Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR[1]) Fabby Tumiwa[2] mengungkapkan tantangan pengembangan hidrogen hijau[3] di Indonesia.

Salah satunya adalah biaya yang masih mahal.

"Hari ini kalau kita ingin tangani krisis iklim, hidrogen harus menjadi solusi yang tidak bisa ditawar. Tapi sebagai sebuah solusi tentunya harus bisa dimanfaatkan, dan faktor terpenting ketika kita ingin memanfaatkan itu adalah seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan," kata Fabby dalam Indonesia Energy Transition Dialogue 2025 di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (8/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini yang sekarang jadi tantangan terbesar di seluruh dunia," sambungnya.

Fabby mengatakan dari seluruh produksi hidrogen di seluruh dunia, produksi hidrogen hijau hanya menyumbang satu persen. Penyebabnya adalah biaya produksinya yang mahal.

Ia mengatakan harga hidrogen hijau dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama, harga listriknya yang berasal energi baru terbarukan (EBT)

Kedua, perkembangan teknologi electrolyzer. Ketiga, terkait permintaan.

"Demand ini yang akan menentukan pembangunan infrastrukturnya dan men-drive production. Infrastruktur termasuk transporting, untuk storage, itu ada biayanya juga. Kita bisa produksi hidrogen, tapi kalau enggak bisa dikirim ke pengguna itu akan sia-sia," kata Fabby.

"Kombinasi dari ketiga faktor ini lah yang harusnya jadi prioritas semua negara," kata Fabby.

====[4]

(fby/dhf)

References

  1. ^ IESR (www.cnnindonesia.com)
  2. ^ Fabby Tumiwa (www.cnnindonesia.com)
  3. ^ hidrogen hijau (www.cnnindonesia.com)
  4. ^ ==== (www.cnnindonesia.com)

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...