Komite Otsus Papua: Prabowo Minta Pemda Bahas Divestasi Saham Freeport

[bot 0]

Jakarta, CNBC Indonesia- Perluasan pasar yang menyasar segmen B2B (Business-to-Business), B2C (Business-to-Consumer) maupun B2G (Business-to-Government) disebut Direktur Utama PT Zyrexindo Mandiri Buana, Timothy Siddik sebagai strategi pengembangan bisnis produsen produk teknologi informasi menghadapi ketidakpastian 2025.

PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX)^[1] menargetkan pemerataan pasar B2B (Business-to-Business), B2C (Business-to-Consumer) maupun B2G (Business-to-Government) baik di pasar domestik maupun pasar ekspor. Di dalam negeri, ZYRX menghadirkan sejumlah keunggulan produk seperti daya tahan yang lebih baik terhadap kondisi cuaca Indonesia yang tinggi kelembabanny serta layanan purna jual yang kuat.

Dalam upaya meningkatkan industri teknologi lokal, ZYRX mengharapkan dukungan pemerintah untuk meningkatkan potensi ekspor laptop seiring dengan adanya pengenaan tarif impor AS yang berdampak pada peningkatan daya saing produk ZYRX di pasar global termasuk pasar AS.

Seperti apa prospek dan tantangan industri teknologi informasi hadapi persaingan pasar era AI? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Founder dan Direktur Utama PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX)^[2], Timothy Siddik dalam Profit, CNBC Indonesia (Selasa, 07/10/2025)

References

1. ^{^} PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) (www.cnbcindonesia.com)
2. ^{^} PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) (www.cnbcindonesia.com)

Sumber