Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

LIPI: Pemerintah masih kurang ‘berkeringat’

Recommended Posts

JAKARTA : Meskipun mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan sebesar 6,5%, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menilai pemerintah kurang ‘berkeringat’ mengupayakan pertumbuhan secara optimal.

 

 

 

Latif Adam, Anggota Pusat Penelitian Ekonomi LIPI (P2 Ekonomi-LIPI) mengatakan kesuksesan ekonomi Indonesia lebih didominasi oleh faktor konsumsi yakni sebanyak 70% atau sekitar 4,6% dari total pertumbuhan ekonomi 6,5%. Dia menilai pemerintah hanya belum berkontribusi secara optimal dalam pencapaian pertumbuhan.

 

 

 

“Kelihatannya pemerintah kurang berkeringat dengan hanya berkontribusi sebesar 1,9% dari total pertumbuhan ekonomi, karena lebih banyak didominasi konsumsi,” ujar Latif kepada Bisnis, hari ini.

 

 

 

Latif menjelaskan persoalan krusial yang harus dibenahi pada tahun mendatang adalah masalah realisasi penyerapan anggatan yang saat ini masih berada pada level yang rendah. Seharusnya, lanjut Latif, anggaran pemerintah terdistribusi secara merata dalam setiap kuartal dan tidak menumpuk di akhir tahun.

 

 

 

“APBN tidak begitu optimal mendorong pertumbuhan. Kalau terdistribusi per-kuartal dengan baik, pertumbuhan bisa saja berada di level 7,5% sampai 8%,” tegasnya.

 

 

 

Dari sisi kualitas, Latif menambahkan, kontribusi pertumbuhan ekonomi 2011 masih didominasi oleh industri nontradable yang sulit menyerap tenaga kerja dan menekan kemiskinan secara signifikan.

 

 

 

Padahal berdasarkan penelitian LIPI, sektor tradable seperti industri dan pertanian mampu menekan kemiskinan 6,5% lebih banyak dibandingkan sektor nontradable.

 

 

 

“Seharusnya pemerintah merestrukturisasi dan mengembangkan sektor industri atau pertanian menjadi lokomotif pertumbuhan,” lanjutnya.

 

 

 

Tak hanya, itu, pemerintah juga harus mengembangkan infrastruktur, efisiensi birokrasi, serta mengurangi kontradiksi antara satu peraturan dengan peraturan lain. Kunci sukses pertumbuhan ekonomi, lanjut dia, juga berada pada sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

 

 

 

Wijaya Adi, Anggota P2 Ekonomi-LIPI menambahkan sejumlah pekerjaann rumah yang harus menjadi prioritas pemerintah di tahun 2012,a.l pengelolaan konsumsi, pengendalian dan pengawasan perdagangan internasional, dan peningkatan investasi.

 

 

 

Dalam kesempatan berbeda, Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Prasetijono Widjojo menuturkan dari sisi output, hampir semua mengalami pertumbuhan positif. Ekonomi Indonesia meningkat signifikan dibandingkan negara Asia lain, di tengah krisis ekonomi global yang melanda.

 

 

 

Kendati demikian, Prasetijono menyadari pihaknya memang harus memperbaiki sumber-sumber pertumbuhan yang berasal dari konsumsi dan produksi.

 

 

 

Dari sisi konsumsi, pemerintah harus menjaga pertumbuhan yang saat ini telah mencapai 4,75% dengan penguatan daya saing ekonomi domestik. Sementara dalam hal produksi, implementasi MP3EI harus berjalan sesuai perencanaan untuk mendorong sektor riil.

 

 

 

“Produksi juga harus didorong seperti dalam sektor industri, pertanian, dan pariwisata. Tentu didorong pula dengan infrastruktur energi dan upaya lain,” sebutnya.

 

 

 

Ketidaknyamanan iklim investasi juga menjadi faktor penghalang derasnya aliran dana yang masuk ke Indonesia. Selain keterbatasan infrastruktur, sistem birokrasi yang tidak efisien disebut-sebut menjadi batu sandungan investor dalam menanam modal.

 

 

 

Berdasarkan data International Financial Corporation (IFC), peringkat Indonesia dalam hal easy of doing business menurun dari urutan ke-126 menjadi 129.

 

 

 

Menurut dia, penerapan kontrak dan upaya efisiensi birokrasi juga masih menjadi ganjalan pertumbuhan ekonomi 2011.

 

 

 

“Urusan iklim usaha dan iklim investasi harus dilakukan secara terkoordinasi terutama dalam konteks perencanaan, karena banyak isu yang lintas prioritas.”(01/Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...