Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

SURABAYA: Bank Muamalat mencatat penyaluran pembiayaan untuk wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara mencapai Rp890 miliar pada periode Januari-November 2011.

 

Setiabudi, Manager Bank Muamalat untuk Jatim, Bali, dan Nusra mengatakan jumlah tersebut sudah melebihi target  2011 yang sebelumnya dipatok Rp770 miliar. Menurutnya,  hal ini dipicu oleh pembiayaan di sektor properti, baik untuk rumah hunian maupun bisnis.

 

“Pembiayaan di sektor properti ini menyumbang sekitar 33% atau sepertiga dari total pembiayaan kami per november 2011, apalagi properti untuk bisnis nilainya lebih besar dari rumah hunian,” katanya pada Bisnis, hari ini.

 

Dengan demikian, tambahnya, total akumulasi pembiayaan untuk Jatim, Bali, dan Nusra  yang telah disalurkan bank tersebut dari tahun ke tahun hingga November 2011 menyentuh Rp2,3 triliun, tumbuh 41,6% dibandingkan dengan posisi Desember 2010 yang hanya Rp1,4 triliun.

 

Selain disalurkan untuk kredit di sektor properti, bank yang mengklaim sebagai bank syariah pertama di Indonesia itu juga menyalurkan pembiayaan untuk investasi, modal kerja, konsumer, serta dana talangan haji dan umroh. Akhir 2011, diperkirakan ada tambahan penyaluran pembiayaan sebesar Rp50 miliar hingga Rp60 miliar.

 

Kendati terus memacu penyaluran pembiayaan, Setiabudi mengungkapkan pihaknya berupaya menjaga rasio pembiayaan bermasalah (Non Perfoming Financing/NPF) tetap rendah, hanya 0,59% per November 2011.

 

“Selain memilih segmen yang tepat, kami juga memiliki divisi tersendiri untuk masalah manajemen resiko, sehingga kualitas pembiayaan yang kami salurkan terjamin,” ujarnya.

 

Adapun untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), Bank Muamalat sudah menghimpun sebesar Rp2,1 triliun hingga November 2011, naik 25,7% atau bertambah Rp430 miliar dibandingkan dengan posisi Desember 2010. (24/Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Settlement Statement

 

Sumber