BNI Bersama BUMN Peduli Hadir bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas menegaskan pentingnya penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhan. Untuk itu, perbaikan akan dilakukan sejak dari sisi perencanaan.

 

Deputi bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/ Bappenas Wismana Adi Suryabrata menuturkan pemerintah akan meningkatkan koordinasi perencanaan rencana kerja pemerintah (RKP) sebagai pedoman penyusunan RAPBN.

 

"Dalam RPJMN 2010-2014 sudah diindikasikan capaian sasaran dan indikasi pendanaan yang dibutuhkan oleh kementerian/lembaga pelaksananya. Penyesuaian dinamika tahunannya disusun dalam RKP," ujar Wismana kepada Bisnis, hari ini.

 

Diharapkan dengan indikasi pendanaan yang disusun secara jangka menengah, Kementerian/lembaga sudah dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dalam rencana implementasi program dan kegiatan,  termasuk rencana pengadaan (procurement plan) dan rencana penyerapan (disbursement plan).

 

"Akan diupayakan agar manfaat sistem ini dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu melalui berbagai forum koordinasi perencanaan," tuturnya,

 

Direktur Perencanaan Makro Kementerian PPN/Bappenas Bambang Prijambodo mengungkapkan belanja APBN harus ditingkatkan efektivitasnya, terutama dimaksimalkan untuk kegiatan yang punya efek ganda (multiplyer effect), yakni belanja modal dan belanja sosial.

 

Pada 2010, lanjut Bambang, terdapat sisa anggaran belanja modal sebesar Rp14,7 triliun dari pagunya, sedangkan belanja barang dan jasa tidak terserap Rp14,9 triliun. Padahal keduanya berpotensi menyumbang pertumbuhan masing-masing 0,2%.

 

"Pada 2010 itu, harusnya pertumbuhan 6,5% kalau penyerapan optimal, bukan 6,1%," tuturnya.(api)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Settlement Statement

 

Sumber