Kemenkop Salurkan Bantuan Tunai Rp1,6 M untuk Korban Banjir Sumatra

[bot 0]

Jakarta, CNBC Indonesia- Sentimen kenaikan tarif impor AS hingga gejolak geopolitik Timur Tengah dan Rusia-Ukraina hingga perlambatan ekonomi negara maju menjadi tantangan bagi sektor komoditas RI, termasuk bagi industri batu bara dan relasinya.

Bagi industri jasa transportasi laut utamanya pengangkutan batu bara, tekanan global menekan kinerja bisnis. Direktur PT Trans Power Marine Tbk (TPMA)^[1], Rudy Sutiono mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah mitigasi termasuk akuisisi perusahaan angkutan laut lainnya guna memperkuat daya saing bisnis.

Selain itu dilakukan penyesuaian bisnis jasa angkut dengan perusahaan batu bara di tengah tekanan harga komoditas. TPMA juga mendorong efisiensi bisnis dengan mengurangi beban sewa kapal lewat melakukan substitusi dengan membeli kapal sendiri.

Seperti apa strategi bisnis jasa angkutan batu bara hadapi gejolak? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Direktur PT Trans Power Marine Tbk (TPMA)^[2], Rudy Sutiono dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Jum'at, 11/07/2025)

References

1. ^{^} PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) (www.cnbcindonesia.com)
2. ^{^} PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) (www.cnbcindonesia.com)

Sumber