Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Global bond RI siap terbit lagi Februari 2012

Recommended Posts

JAKARTA: Pemerintah memberi sinyal akan menerbitkan global bond sekitar Februari 2012 guna meraup pembiayaan lebih awal dari pasar internasional.

 

Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, menegaskan kembali akan rencana pemerintah menggenjot pembiayaan pada awal tahun depan (front loading strategy), sekitar 55%-60% dari target bruto penerbitan surat berharga negara (SBN).

 

Salah satu varian obligasi yang diharapkan terbit pada kuartal I/2011 adalah global bond.

 

“Bisa saja [terbit] sekitar Februari atau Maret, karena kalau Januari biasanya investor belum siap. Amannya kami katakan semester I, kuartal I,” ujar dia kepada Bisnis, siang ini.

 

Menurutnya, obligasi berdenominasi valas yang diharapkan pemerintah terbit pada bulan-bulan awal 2012 adalah obligasi global durasi jangka panjang.

 

Namun, semua itu akan sangat tergantung kondisi pasar dan preferensi yang terbentuk dari minat investor.

 

“Untuk (penerbitan) GMTN (global medium term notes)  kami sudah persiapkan sejak lama karena kapanpun bisa saja terbit. Kami akan terjun ke market tergantung demand. Seperti sukuk global bisa saja (tenor global bond) lima, tujuh, sepuluh, atau 30 tahun,” tuturnya.

 

Soal calon penjamin emisi, Rahmat Waluyanto mengatakan sejauh ini pemerintah belum menunjuk satupun.  Namun, diharapkan lembaga keuangan atau bank investasi yang terpilih nantinya dapat mewakili berbagai wilayah di dunia.

 

“[Penjamin emisi] tergantung panel, nanti dari sana akan ditunjuk. Kami maunya mewakili region. Misalnya dari Eropa ada empat atau lima (bank investasi), itu akan kami pilih. Juga dari Amerika,” katanya.

 

Sebelumnya, Rahmat menuturkan bahwa penerapan strategi front loading karena pemerintah mempertimbangkan likuiditas pasar yang biasanya tinggi di awal tahun.

 

Pada saat itu, biasanya permintaan akan obligasi negara cukup besar, di level harga yang terbaik.

 

Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo menegaskan pemerintah akan memprioritaskan pembiayaan dari pasar dalam negeri, sedangkan penarikan dana dari pasar internasional akan dilakukan pada saat dan harga yang tepat.

 

Pembiayaan dari pasar global juga akan memerhatikan kondisi dari institusi-institusi keuangan di kawasan Eropa yang tengah berupaya menyehatkan neraca dan memperbaiki permodalannya.

 

“Investment grade akan baik sekali bagi Indonesia untuk melakukan refinancing, tetapi kami tetap berhati-hati dalam mengelola utang. Tidak berarti kami ingin terus menambah utang. Tetapi ini kesempatan untuk kami lebih efisien dan membuat fiskal lebih sehat,” paparnya, akhir pekan lalu.  

 

Seperti diketahui, setelah menunggu 14 tahun akhirnya Indonesia menyandang peringkat investasi dari Fitch Ratings, setelah peringkat kreditnya dinaikan dari BB+ ke BBB-, akhir pekan lalu.

 

Sejumlah indikator yang jadi pertimbangan Fitch adalah pertumbuhan ekonomi yang kuat, rasio utang terhadap PDB yang rendah, serta kerangka kebijakan makro yang hati-hati.

 

Namun, Fitch mencatat sejumlah kelemahan dari Indonesia, a.l. rendahnya pendapatan per kapita, keterbatasan infrastruktur dan masih maraknya praktik korupsi.(ea)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...