Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Setelah menunggu selama 14 tahun, Indonesia akhirnya kembali menggenggam peringkat investasi (investment grade) dari lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, dari BB+ ke BBB-.

 

Kenaikan peringkat itu untuk utang jangka panjang mata uang asing dan rupiah dengan prospek stabil. Selain itu juga peringkat country ceiling yang menjadi BBB- dari BB+, dan peringkat utang jangka pendek pada F3.

 

Dalam kategori pemeringkatan Fitch, peringkat terendah layak investasi adalah BBB- dan peringkat tertinggi AAA. Indonesia kehilangan peringkat investasi BBB- pada 1997, sesaat setelah pemerintah oleng dihantam krisis moneter yang diikuti pergantian rezim.

 

Lalu, bagaimana respons di dalam negeri terkait dengan kenaikan peringkat tersebut? Berikut ini komentar-komentar yang dihimpun dalam beberapa jam terakhir:

 

"Ini harapan yang sudah lama ditunggu. Ini akan menunjang pembiayaan kegiatan ekonomi kita."

Hartadi A. Sarwono, Deputi Gubernur Bank Indonesia

 

"Yield surat utang Indonesia dan korporasi akan turun. Saatnya terbitkan surat utang."

Ryan Kiryanto, Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk

 

"Permintaan obligasi RI akan meningkat, aliran modal masuk makin deras."

Rahmat Waluyanto, Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan

 

"Bukan tidak mungkin tahun depan kita bisa mengalahkan Singapura."

Dahlan Iskhan, Menteri Badan Usaha Milik Negara

 

"Pengalaman di beberapa negara yang dapat kenaikan rating, lebih terasa di sektor riil."

Destry Damayanti, Kepala Ekonom Bank Mandiri.

 

 

 

"Ini bukti keberhasilan dalam menjaga stabilitas ekonomi makro."

Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia.  (Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Settlement Statement

 

Sumber