How I Overcame Blackmail: My Journey with iFORCE HACKER

[bot 0]

Jakarta, CNBC Indonesia- Langkah Bank Indonesia yang memangkas 25 bps suku bunga acuan menjadi 5,50% pada RDG BI Mei 2025 disebut Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto sebagai "surprise" positif bagi pelaku pasar.

Namun posisi Rupiah yang sudah berada di bawah Rp16.500 per Dolar AS dinilai sebagai momentum bagi BI untuk menurunkan BI Rate yang diharapkan bisa mendorong perekonomian RI.

Saat ini valuasi saham RI sudah sangat murah sehingga mulai menarik investor asing sehingga mengerek IHSG dan penguatan Rupiah. Diharapkan BI masih bisa memangkas suku bunga sebanyak 2-3 kali meski yang terpenting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi RI saat ini adalah meningkatkan kredit perbankan serta rate yang lebih rendah dari penerbitan surat utang negara ritel.

Sementara terkait kebijakan suku bunga The Fed, Rudiyanto menyebutkan masih sangat tergantung dengan perkembangan kebijakan Presiden Trump meski berpeluang dipangkas 2 kali.

Seperti apa Analisa dampak dan arah kebijakan suku bunga BI hingga The Fed? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 26/05/2025)

Sumber