Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

SURABAYA: PMA di Jatim hingga triwulan III/2011 mencapai US$3 miliar atau kurang lebih setara dengan Rp30 triliun. Jumlah tersebut dihitung berdasarkan izin prinsip investasi.

 

Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Pemprov Jatim Hadi Prasetyo mengungkapkan Korsel merupakan investor asing dengan nilai suntikan modal terbesar US$522 juta.

 

"Investasi itu dalam bentuk pabrik makanan ternak Cheil Jedang, yang nantinya juga menyerap bahan baku dari petani kita berupa tepung tapioka," katanya di sela seminar Prospek Peningkatan Investasi di Jawa Timur hari ini.

 

Namun, realisasi dari izin prinsip investasi tersebut tidak sebaik yang diharapakan. Data dari BPM Jatim menunjukkan realisasi PMA hingga September 2011 baru mencapai Rp12,38 triliun atau hanya sekitar 40% dari nilai PMA berdasarkan izin prinsip investasi.

 

Realisasi PMDN Jatim pada periode yang sama tercatat Rp17,49 triliun atau 82% dari izin prinsip PMDN yang mencapai Rp21,19 triliun. Realisasi investasi daerah sendiri sudah mencapai Rp50,99 triliun.

 

Sepanjang 2011, investasi yang paling laku di Jatim masih di sektor agroindustri termasuk pabrik pupuk hingga makanan ternak.

 

Menurut Hadi, terhambatnya realisasi investasi tersebut salah satunya karena masalah komunikasi antara investor dan masyarakat sekitar. Seringkali, masyarakat sekitar tidak diberi pemahaman yang cukup mengenai keuntungan dari investasi yang dilakukan tersebut. (24/tw)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Settlement Statement

 

Sumber