whatsapp octo mobile

[bot 0]

Jakarta, CNN Indonesia --

Abon Cap Koki, salah satu merek makanan khas Purbalingga yang didirikan pada 1968, berhasil melebarkan sayapnya ke kancah global. Keberhasilan ini tidak lepas dari kombinasi inovasi produk berkualitas dan partisipasi strategis dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025.

Berawal dari usaha yang dirintis oleh Novi Kurnia Setiawati pada 2005, Abon Cap Koki masih menggunakan resep asli yang menggunakan 100% daging sapi murni tanpa bahan pengganti. Inovasi terus dilakukan, dengan menawarkan berbagai varian produk seperti abon sapi original dan pedas, serundeng, sambal pecel, dan kentang kering.

Harga produk yang kompetitif mulai dari Rp25.000, serta sistem distribusi melalui penjualan langsung, kerja sama dengan distributor, dan platform e-commerce, turut mendukung penetrasi pasar yang semakin luas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada gelaran BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang diselenggarakan pada 30 Januari 2025 - 2 Februari 2025 di ICE BSD, Abon Cap Koki berhasil menjalin kerja sama dengan pembeli dari mancanegara, termasuk negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat.

Menurut Novi, ajang ini menjadi event tahunan yang sangat dinanti, karena selain membuka peluang untuk memperkenalkan produk, acara ini juga memberi akses untuk mengembangkan jaringan bisnis di kancah internasional.

"BRI UMKM EXPO(RT) sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM seperti saya. Dengan mengikuti program ini, kami dapat lebih siap bersaing di pasar internasional. Alhamdulillah, kami berhasil lolos kurasi dan menjadi bagian dari event ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (27/2).

Tak hanya itu, keberhasilan Abon Cap Koki juga ditopang oleh berbagai sertifikasi mutu seperti Dinkes PBG PIRT, HACCP Certified, dan ISO 22000(2018). Strategi pemasaran digital melalui media sosial dan e-commerce juga menjadi kunci untuk meningkatkan visibilitas dan menjangkau konsumen yang lebih luas.

"Meskipun tantangannya ada, kami tetap optimis. Kami memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce seperti PaDi UMKM untuk menjangkau lebih banyak konsumen," imbuh dia.

Sebagai informasi, BRI terus berkomitmen untuk mendorong semakin banyak UMKM binaan yang naik kelas dan berhasil menjangkau pasar internasional. Salah satunya melalui BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang dihadiri oleh lebih dari 69 ribu pengunjung, mencatatkan transaksi lebih dari Rp40 miliar dan berhasil merealisasikan kontrak ekspor mencapai US$90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.

Direktur Commercial, Small and Medium Business BRI, Amam Sukriyanto, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen BRI dalam membantu UMKM Indonesia menembus pasar global melalui pendampingan bisnis, pelatihan, dan akses ke pembeli internasional.

"Melalui event ini, kami tidak hanya memberikan kesempatan untuk berdagang, tetapi juga mendukung UMKM dengan pendampingan bisnis, akses ke pembeli internasional, serta pelatihan yang memperkuat daya saing mereka di pasar global," paparnya.

Ia melanjutkan, program ini merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen BRI terhadap pengusaha UMKM agar mampu bersaing di pasar internasional. Dalam pandangannya, UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar global.

"Melalui program BRI UMKM EXPO(RT), kami berupaya memberi mereka semua dukungan yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis, termasuk memfasilitasi akses ke pasar internasional dan pelatihan yang relevan," tegas dia.

Keberhasilan Abon Cap Koki selaras dengan strategi BRI yang terus memperkuat ekosistem digital melalui Super Apps BRImo. Hingga akhir Desember 2024, aplikasi ini telah digunakan oleh 38,61 juta pengguna dengan volume transaksi mencapai Rp5.596 triliun.

Program pemberdayaan lainnya, seperti Holding Ultra Mikro (UMi), Kredit Usaha Rakyat (KUR), AgenBRILink, dan Desa BRILian, turut memastikan bahwa UMKM Indonesia dapat naik kelas dan bersaing di tingkat internasional.

Keberhasilan Abon Cap Koki dalam menembus pasar internasional melalui BRI UMKM EXPO(RT) 2025 menjadi bukti nyata bahwa inovasi, kualitas, dan dukungan platform strategis dapat membuka peluang besar bagi UMKM untuk bersaing di pasar global.

(rir)

Sumber