Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

Mampukah Danantara Bantu Prabowo Genjot Ekonomi Indonesia?

Recommended Posts

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Prabowo Subianto[1] resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara[2]) pada Senin (24/2). Badan ini diharapkan bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi[3] dalam negeri.

Dalam peluncuran Danantara, Prabowo menekankan Danantara bukan hanya sekadar badan pengelola investasi tapi juga akan menjadi instrumen pembangunan nasional yang menyelesaikan berbagai tantangan yang selama ini dihadapi Indonesia.

"Itulah sebabnya peluncuran Danantara Indonesia hari ini memiliki arti yang sangat penting, karena Danantara bukan sekadar badan pengelolaan investasi, melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan kekayaan Indonesia," ujarnya di Istana Negara, Senin (24/2).

Prabowo juga menekankan bahwa Danantara juga akan menjadi kunci Indonesia menjadi negara maju. Pasalnya, lembaga ini bukan hanya sekedar sebuah badan pengelola investasi, melainkan menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya yakin dan percaya, Indonesia akan terus melangkah maju, lebih kuat, dan lebih bersatu dari sebelumnya. Dengan keyakinan ini, mari kita bergerak bersama, bersatu dalam tujuan, teguh dalam tekad, dan yakin bahwa pencapaian terbesar Indonesia masih ada di depan kita," jelasnya.

Danantara sendiri akan dipimpin oleh Rosan Perkasa Roeslani sebagai kepala badan dan dibantu oleh Dony Oskaria dan Pandu Sjahrir untuk mengelola anggaran sebesar Rp14 ribu triliun.

Selain itu, Prabowo juga sangat yakin Danantara akan menjadi sovereign wealth fund (SWF) atau dana kekayaan negara terbesar di dunia dengan besaran aset mencapai ribuan triliun tersebut.

"Hari ini seluruh rakyat Indonesia patut berbangga karena dengan total aset lebih dari US$900 miliar, Danantara Indonesia akan menjadi salah satu dana kekayaan atau sovereign wealth fund negara terbesar di dunia," ujar Prabowo.

Lalu, mampukan Danantara terbangkan ekonomi RI?

Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita mengatakan dampak Danantara terhadap perekonomian akan terlihat apabila sudah berjalan. Ia menduga akan ada kontribusi dari lembaga ini, tapi besarannya harus menunggu pelaksanaannya.

"Soal akan membantu pertumbuhan atau tidak, akan sangat bergantung kepada multiplier effect yang ditimbulkan dari setiap investasi Danantara. Apakah investasinya akan membuka banyak lapangan kerja dan melibatkan pihak ketiga atau swasta, atau justru sedikit lapangan kerja dan cuma menguntungkan segelintir pihak," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Namun, apabila melihat tujuan Prabowo bahwa Danantara akan menjadi SWF, maka Ronny menduga dampak ke perekonomian akan sangat kecil. Karenanya, target pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen dinilai masih sangat jauh untuk bisa tercapai.

"Intinya, kalau logikanya SWF, ya cari cuan dari aktivitas investasi, yang sifatnya lebih banyak di portofolio finansial. Jadi jika murni SWF begitu, imbas ekonomi riilnya sangat kecil," imbuhnya.

Menurut Ronny, meskipun nantinya banyak proyek yang digarap oleh Danantara tidak akan bisa menjadi motor utama penggerak perekonomian. Sebab, proyek pemerintah dan BUMN lainnya berkurang karena tertunda imbas efisiensi.

"Jadi imbasnya netral, karena relokasi anggaran aja sifatnya. Tak ada investasi baru. Jadi yang bisa diharapkan dari sisi multiplier effectnya," kata Ronny.

Ronny mencontohkan banyak negara yang pernah berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi yang tinggi seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan China, namun bukan karena SWF, melainkan berkat Penanaman Modal Asing dan ekspor negara tersebut.

Pasalnya, SWF adalah dana atau investasi yang tujuannya lebih banyak masuk ke sektor finansial dalam bentuk akuisisi dan pembelian saham. Jarang sekali masuk ke investasi riil sehingga dampaknya akan sangat kecil ke perekonomian.

"Jarang SWF yang turun langsung ke investasi riil, masuknya dari pasar equity, sehingga imbasnya tidak langsung dan lama. Kalau investasi di infrastruktur, sulit, karena itu domain pemerintah, bukan SWF," jelasnya.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Catatan untuk Danantara

Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan hadirnya Danantara bisa menjadi game changer. Sebab, selama ini investasi yang dilakukan oleh BUMN belum optimal yang tercermin dari porsinya masih rendah.

"Padahal untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6 persen, diperlukan puluhan ribu triliun investasi," kata Huda.

Oleh sebab itu, dengan hadirnya Danantara yang akan mengelola dana hingga Rp14 ribu triliun, maka akan menjadi penolong untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi. Namun, untuk mencapai hal tersebut memang membutuhkan waktu sampai lembaga ini mendapatkan untung.

"Keberadaan Danantara, bisa menjadi game changer investasi dari BUMN sehingga lebih banyak dan berkualitas investasi dari BUMN serta berdampak kepada pertumbuhan ekonomi. Tapi memang terjadi dalam jangka menengah dan panjang karena keuntungan Danantara yang bisa menggerakkan ekonomi," terang Huda.

Huda pun memberikan beberapa catatan untuk Danantara. Pertama, ia menilai tujuan pembentukan Danantara adalah membuat BUMN menjadi lebih mandiri dan terbebas dari kepentingan birokrasi sudah sangat baik.

Sebab, selama ini ruang BUMN memang terbatas dengan birokrasi karena bentuk operasional BUMN adalah birokrasi di bawah Kementerian BUMN. Namun demikian, wewenang Kementerian BUMN yang masih besar di UU BUMN baru dikhawatirkan akan menjadi polemik.

"BUMN masih memegang saham seri A. Artinya, pengangkatan direksi dan komisaris masih di tangan Kementerian BUMN. Ditakutkan ada dua matahari kembar dalam operasional BUMN," imbuhnya.

[Gambas:Photo CNN][4]

Kedua, adanya APBN yang disuntik kepada Danantara menimbulkan kekhawatiran penggunaan uang pajak masyarakat untuk investasi lembaga tersebut.

"Ketakutan paling utamanya adalah imunitas Danantara yang tidak bisa diperiksa secara langsung oleh BPK maupun KPK. Padahal setiap uang negara yang disuntik kepada K/L harus diperiksa oleh BPK dan KPK," jelasnya.

Ketiga, ada kekhawatiran di masyarakat terjadi investasi gagal dalam pengelolaan Danantara yang dapat merugikan nasabah Bank Himbara yang masuk ke Danantara.

"Tidak ada penjelasan secara resmi dari pemerintah apakah DPK nasabah di perbankan plat merah merupakan aset yang dikelola oleh Danantara atau tidak. Terjadi gerakan akan rush money dari bank himbara," pungkasnya.

====[5]

Catatan untuk Danantara

--[6]

References

  1. ^ Prabowo Subianto (www.cnnindonesia.com)
  2. ^ Danantara (www.cnnindonesia.com)
  3. ^ pertumbuhan ekonomi (www.cnnindonesia.com)
  4. ^ [Gambas:Photo CNN] (cnnindonesia.com)
  5. ^ ==== (www.cnnindonesia.com)
  6. ^ -- (cnnindonesia.com)

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...