Komite Otsus Papua: Prabowo Minta Pemda Bahas Divestasi Saham Freeport

[bot 0]

Jakarta, CNN Indonesia --

Sembilan bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memperoleh akreditasi Airports Customer Experience Accreditation Program dari Airports Council International (ACI). Pengakuan ini menegaskan komitmen bandara-bandara tersebut dalam meningkatkan pengalaman pelanggan sesuai dengan standar dan praktik terbaik di industri aviasi global.

Akreditasi ini diberikan kepada bandara yang telah menjalankan manajemen pengalaman pelanggan dengan memperhatikan delapan aspek utama, yaitu Service Design/Innovation, Airport Culture, Airport Community Collaboration, Customer Understanding, Governance, Operational Improvement, Measurement, dan Strategy.

Program ini terdiri dari lima level, yang masing-masing mencerminkan tahapan perkembangan bandara dalam menghadirkan layanan terbaik bagi pengguna jasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Agustus 2024, tujuh bandara telah ditetapkan meraih akreditasi level 2, yakni Sultan Hasanuddin Makassar, I Gusti Ngurah Rai Bali, Adi Soemarmo Solo, Juanda Surabaya, Pattimura Ambon, Ahmad Yani Semarang, SAMS Sepinggan Balikpapan dan Sultan Hasanuddin Makassar.

Di bulan yang sama, akreditasi level 1 diberikan untuk Bandara Internasional Yogyakarta. Terbaru, pada Februari 2025 ACI mengumumkan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang berhasil menyabet Airports Customer Experience Accreditation Level 1.

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, mengatakan pencapaian sembilan bandara ini sekaligus menunjukkan industri aviasi nasional mampu bersaing di tingkat global.

"Akreditasi yang diraih sembilan bandara InJourney Airports ini merupakan bentuk pengakuan dari dunia internasional terhadap manajemen customer experience yang telah dijalankan dengan baik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (12/2).

Ia menekankan, pencapaian ini juga menunjukkan bahwa industri aviasi di dalam negeri mampu bersaing di tingkat global untuk menuju level yang lebih tinggi lagi dalam menghadirkan pengalaman terbaik bagi pengguna jasa di bandara.

Sebagai informasi, saat ini terdapat 33 bandara di kawasan Asia Pasifik yang meraih akreditasi Airports Customer Experience Accreditation Program. Dari jumlah tersebut, 10 bandara berlokasi di Indonesia, di mana sembilan bandara dikelola langsung oleh InJourney Airports, dan satu bandara yakni Hang Nadim Batam dikelola InJourney Airports melalui PT Bandara Internasional Batam.

Transformasi Soekarno-Hatta

Keberhasilan Bandara Soekarno-Hatta meraih akreditasi bergengsi ini pada awal 2025 tidak lepas dari transformasi yang dijalankan InJourney Airports sejak 2024.

Faik menuturkan transformasi yang dijalankan di Bandara Soekarno-Hatta mencakup tiga pilar. Pilar pertama, Premises atau infrastruktur berstandar global sesuai kebutuhan penumpang.

Kedua adalah Proses untuk mewujudkan pengelolaan bandara yang mengandalkan data driven berbasis ekosistem. Dan yang ketiga People untuk standar pelayanan staf bandara berkelas dunia.

Dukungan teknologi (System) juga menjadi faktor penting dalam mendukung keberhasilan transformasi ini.

Transformasi Premises di Bandara Soekarno-Hatta sudah terlihat di Terminal 3 yang kini memiliki nuansa jauh lebih baik dengan suasana tropis yang menjadi salah satu identitas Indonesia, baik di area interior maupun eksterior.

Sejumlah perbaikan juga telah dilakukan, termasuk pengaturan suhu di Terminal 3 yang kini lebih nyaman di kisaran 23-24 derajat Celsius, dengan target mencapai 21-22 derajat Celsius dalam waktu dekat.

Selain itu, Terminal 2 juga mengalami pengembangan, termasuk pengoperasian Terminal 2F yang secara khusus melayani jemaah umrah dan haji.

"Keberhasilan Bandara Soekarno-Hatta meraih akreditasi prestisius ini menandakan transformasi yang dijalankan InJourney Airports berada di jalur yang benar untuk membawa bandara sebagai wajah kebanggaan bangsa," pungkas Faik.

Melalui pencapaian akreditasi kelas dunia ini, InJourney Airports semakin menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan pengalaman penumpang dan mendorong industri aviasi Indonesia menuju standar global yang lebih tinggi.

(rir)

Sumber