bot 0 Posted Desember 27, 2024 Foto: Ilustrasi Logo Sritex. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) tengah menumpuk utang hingga dinyatakan pailit. Utangnya pun tersebar di berbagai bank di Indonesia dengan nominal yang berbeda-beda. Mengacu pada laporan keuangan per semester I-2024, liabilitas SRIL tercatat sebesar US$1,6 miliar atau sekitar Rp 25,01 triliun, sementara ekuitasnya telah mencatatkan defisiensi modal sebesar -US$ 980,56 juta. Liabilitas SRIL didominasi oleh liabilitas jangka panjang, dengan perolehan sebesar US$1,47 miliar. Sementara liabilitas jangka pendeknya tercatat sebesar US$131,42 juta. Adapun utang bank menjadi salah satu pos paling besar yang menyumbang liabilitas jangka panjang SRIL, dengan nilai sebesar US$809,99 juta atau sekitar Rp12.66 triliun. Hingga paruh pertama tahun ini, setidaknya terdapat 28 bank yang memiliki tagihan kredit jangka panjang atas Sritex. Dari 28 bank tersebut, SRIL paling banyak memiliki kredit dari BCA. Diketahui, utang bank jangka panjang SRIL di BCA mencapai US$71,30 juta atau sekitar Rp1,11 triliun. BCA juga memiliki tagihan utang bank jangka pendek sebesar US$11,37 juta di SRIL. Masih di pos utang bank jangka panjang, di posisi kedua terdapat State Bank of India, Cabang Singapura dengan total kredit sebesar US$43,89 juta. Selanjutnya, di posisis ketiga ada PT Bank QNB Indonesia dengan nilai sebesar US$36,94 juta. Lebih jauh, Citibank NA, Indonesia berada diposisi keempat dengan total kredit sebesar US$35,83 juta. Sementara di posisi kelima, PT Bank Mizuho Indonesia ikut masuk dalam daftar kreditur Sritex dengan akumulasi kredit sebesar US$33,7 juta. Berikut daftar utang bank jangka panjang Sritex per Juni 2024: PT Bank Central Asia Tbk - US$ 71,309,857 State Bank of India, Singapore Branch - US$ 43,881,272 PT Bank QNB Indonesia Tbk - US$ 36,939,779 Citibank N.A., Indonesia - US$ 35,828,895 PT Bank Mizuho Indonesia - US$ 33,709,712 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk - US$ 33,270,249 PT Bank Muamalat Indonesia - US$ 25,450,735 PT Bank CIMB Niaga Tbk - US$ 25,339,757 PT Bank Maybank Indonesia Tbk - US$ 25,164,698 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah - US$ 24,802,906 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - US$ 23,807,151 Bank of China (Hong Kong) Limited - US$ 21,775,703 PT Bank KEB Hana Indonesia - US$ 21,531,858 Taipei Fubon Commercial Bank Co., Ltd. - US$ 20,000,000 Woori Bank Singapore Branch - US$ 19,870,570 Standard Chartered Bank - US$ 19,570,364 PT Bank DBS Indonesia - US$ 18,238,799 PT Bank Permata Tbk - US$ 16,707,799 PT Bank China Construction Indonesia Tbk - US$ 14,912,907 PT Bank DKI - US$ 9,130,551 Bank Emirates NBD - US$ 9,614,459 ICICI Bank Ltd., Singapore Branch - US$ 6,959,350 PT Bank CTBC Indonesia - US$ 6,950,110 Deutsche Bank AG - US$ 6,821,159 PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk - US$ 4,970,990 PT Bank Danamon Indonesia Tbk - US$ 4,519,552 PT Bank SBI Indonesia - US$ 4,380,882 MUFG Bank, Ltd. - US$ 23,777,384 (fsd/fsd) Saksikan video di bawah ini: Video: Pailit Sritex "Puncak" Masalah Industri Tekstil, Apa Soalnya? Next Article Dulu Raja Kain Ikon Penguasa, Sekarang Malah Karam Tertimbun Utang [1]References^ Next Article Dulu Raja Kain Ikon Penguasa, Sekarang Malah Karam Tertimbun Utang (www.cnbcindonesia.com)Sumber Share this post Link to post Share on other sites