bot 0 Posted Desember 19, 2024 Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup merana pada akhir perdagangan Kamis (19/12/2024), setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk kembali memangkas suku bunga acuannya. IHSG ditutup ambruk 1,84% ke posisi 6.977,24. IHSG pun terkoreksi ke level psikologis 6.900, di mana terakhir kali IHSG menyentuh level ini pada perdagangan 27 Juni 2024. Nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitar Rp 13,6 triliun dengan melibatkan 20,6 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 97 saham menguat, 521 saham melemah, dan 170 saham stagnan. Tercatat seluruh sektor kembali berada di zona merah pada hari ini hingga koreksinya lebih dari 3%. Adapun sektor bahan baku menjadi yang paling parah yakni mencapai 3,63%. Sementara dari sisi saham, emiten perbankan raksasa kembali menjadi penekan utama IHSG, dengan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi yang paling besar yakni mencapai 13,4 indeks poin. Selain itu, ada juga emiten konglomerasi Prajogo Pangestu yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) sebesar 10,1 indeks poin dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sebesar 5,7 indeks poin. Beberapa analis pun menjelaskan kenapa pasar saham Indonesia mengalami penurunan drastis hingga hari ini. Jika performa negatif berlangsung, IHSG akan mencatatkan penurunan selama enam haru beruntun. Senior Ekonom BCA, Barra Kukuh Mamia menjelaskan salah satu faktor IHSG yang longsor adalah hasil dari pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang dinilai hawkish. Sepertinya memang hasil FOMC kemarin, sekalipun cut, dinilai hawkish ya.Jadi pasar posturnya sangat risk-off, cari aman, beli USD dan yield naik," ungkap Kukuh kepada CNBCIndonesia, Kamis (19/12/2024). Sementara Head of Equity Trading Mitra Andalan Sekuritas (Mitra Pemasaran Mandiri Sekuritas) ArwendyRinaldiMoechtarmengungkapkan IHSGakan berat untuk mencapai level 7.500 lebih pada akhir tahun. "Kemungkinangagal ke area 7500 - 8000. Kalo saya melihat kemungkinan IHSG akan di uji area support di 7000. kalo pun naik dengan hari transaksi sudah sedikit kemungkinan 7.500," ungkap Arwendykepada CNBCIndonesia, Kamis (19/12/2024). Sementara itu, analis Senior Investment Information MiraeNafanAji Gusta mengatakan IHSGbisa mencapai ke 7.500-an sebagai level resisten dengansupport6.895 hingga 6.655. "Bila IHSGbreak below6.895, maka terdapat perkiraanwave C supportyakni pada 6.655.Otherwhise, IHSG bisa kembali kemajor resistancebaik pada 7325 hingga 7531 bila sentimen positif kembalistrong,"ungkap Nafankepada CNBCIndonesia, Kamis (19/12/2024). CNBC INDONESIA RESEARCH [email protected][1] (chd/chd) Saksikan video di bawah ini: Video: IHSG Kembali Menguat, Balik ke Level 7.100-an Next Article Usai Anjlok Kemarin, IHSG Sesi I Menguat ke Level 7.137 [2]References^ [email protected] (www.cnbcindonesia.com)^ Next Article Usai Anjlok Kemarin, IHSG Sesi I Menguat ke Level 7.137 (www.cnbcindonesia.com)Sumber Share this post Link to post Share on other sites