Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Bank Indonesia mencatatkan kasus pembobolan dana melalui kartu pembayaran meningkat pada Oktober 2011 dan merupakan rekor tertinggi selama tahun ini.

 

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) telah terjadi 1.954 kasus pembobolan dana (fraud) menggunakan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) pada Oktober 2011 dengan nilai Rp3,08 miliar

 

Peningkatan pembobolan dana menggunakan kartu kredit serta ATM dan debit ini melanjutkan tren bulan sebelumnya, yang tercatat 1.778 kasus, meskipun pada Agustus pembobolan dana mencapai level terendah sepanjang 2011, yakni 1.094 kasus.

 

Total selama periode Januari hingga Oktober 2011 telah terjadi 15.997 kasus pembobolan dana nasabah dengan nilai Rp30,61 miliar. Jumlah kasus tersebut masih di bawah yang terjadi selama 2010 yakni 18.122 kasus dengan nilai Rp55,22 miliar.

 

Bank sentral mencatat ada 11 modus operandi dalam fraud kartu pembayaran, a.l. pencurian kartu, menggunakan data palsu ketika membuat kartu pembayaran dan menggandakan kartu dengan mencuri data nasabah.

 

Ogi Prastomiyono, Direktur Kepatuhan Bank Mandiri, mengatakan fraud pada APMK bukan hanya menjadi karena faktor keamanan dari perbankan tetapi juga ada faktor kelalaian nasabah.

 

“Kami berupaya untuk mengamankan sistem pembayaran di perbankan, tapi kunci yang utama tetap dari segi nasabah, karena ada faktor kelalaian,” ujarnya hari ini.

 

Menurut dia, pengembangan sistem keamanan dan juga peningkatan pemahaman nasabah terhadap APMK perlu dilakukan karena transaksi menggunakan kartu terus meningkat dari tahun ke tahun.

 

“Kami terus mengingatkan kepada nasabah akan penting menggunakan kartu pembayaran secara aman. Selain itu kami juga mengembangkan keamanan, salahsatunya adalah notifikasi lewat SMS [pesan singkat] bila nasabah melakukan transaksi elektronik,” ujarnya. (arh)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Affiliate | Settlement Statement

 

Sumber