Alasan Kementerian Kembalikan Anggaran Rp4,5 T ke Purbaya

[Parno Pemilik Lapak 0]

BULI, Halmahera Timur: Pemerintah menjadikan Pulau Morotai, Maluku Utara sebagai kawasan ekonomi baru di kawasan Indonesia bagian timur.

 

Di sisi lain, sebanyak dua investor asing--Prancis dan Rusia--sudah berkomitmen menanamkan modalnya hingga US$6 miliar untuk investasi berbasis mineral.

 

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengemukakan pengembangan Pulau Morotai sebagai kawasan ekonomi baru agar investor bisa memaksimalkan potensi di kawasan itu teruma berbasis sumber daya alam, baik sumber yang tidak terbarukan maupun terbarukan. Selain itu, lanjutnya, investor juga bisa memanfaatkan potensi lainnya seperti perikanan, perkebunan dan pertanian.

 

"Dalam mendorong kawasan itu, kami siap memberikan insentif. Ini juga bagian menciptakan pusat pertumbuhan baru dan akan terkoneksi dengan kawasan lainnya.

 

Berkaitan dengan minat investor Prancis dan Rusia, dia menjelaskan pihaknya sudah bertemu dengan kedua investor itu. Dari Prancis berasal dari Grup Eramet dengan nama proyek Weda Bay Nickel.

 

Menurut Presdir PT Weda Bay Nickel Alain Geraud, investasi proyek nikel dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama dengan nilai US$3 miliar. "Kami juga siapkan nilai yang sama pada tahap kedua. Proyek itu mulai konstruksi pada 2012. Proyek ini juga kerja sama dengan Antam," ujarnya.

 

Gubernur Maluku Utara Thaib Armain membuka diri bagi masuknya investor, baik dalam maupun asing, ke provinsi itu. "Ini tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah itu, dan tentunya kesejahteraan masyarakat provinsi baru tersebut." (Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber