Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BI perkuat program keuangan inklusif

Recommended Posts

JAKARTA: Bank Indonesia bersama perbankan nasional memperkuat program keuangan inklusif guna memperluas layanan perbankan bagi masyarakat.

 

Muliaman D. Hadad, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), mengatakan survey bank sentral pada 2010 menyatakan 62% rumah tangga di Tanah Air tidak memiliki tabungan di bank nasional.

 

Fakta ini sejalan dengan hasil study WorldBank pada 2010 yang menyatakan bahwa hanya separuh penduduk Indonesia yang memiliki akses ke sistem keuangan formal.

 

"Artinya ada lebih dari setengah penduduk yang tidak punya akses ke lembaga keuangan formal sehingga membatasi kemampuan masyarakat tersebut untuk terhubung dengan kegiatan produktif lainnya," ujarnya hari ini.

 

Untuk itu, lanjutnya, bank sentral bersama dengan perbankan nasional akan memperkuat program tabunganku dan kredit yang merupakan bagian dari sistem keuangan inklusif.

 

"Perbankan sebagai salah satu bagian penting dalam kegiatan keuangan inklusif, memiliki peran strategis dalam upaya memperluas layanan keuangan kepada masyarakat," ujarnya.

 

Keuangan Inklusif merupakan suatu kegiatan menyeluruh yang bertujuan untuk meniadakan segala bentuk hambatan terhadap akses masyarakat dalam memanfaatkan layanan jasa keuangan dengan didukung oleh berbagai infrastruktur yang mendukung.

 

"Peranan perbankan yang menguasai sekitar 80% dari industri keuangan di Indonesia sangat diharapkan dalam membangun layanan keuangan masyarakat yang bisa dinikmati oleh lebih banyak masyarakat," ujarnya.

 

Saat ini keuangan inklusif telah menjadi isu global di antara negara berkembang dan negara maju, serta telah menjadi topik bahasan di berbagai forum internasional seperti forum G20, OECD, APEC, Asean dan lembaga internasional lainnya.

 

KTT G20 di Toronto, Juli 2010, melahirkan 9 Prinsip untuk Inovasi Keuangan Inklusif. Sembilan prinsip ini sudah dielaborasi oleh Tim Ahli Keuangan Inklusif yang ditunjuk oleh G20 untuk diturunkan menjadi sejumlah rekomendasi bagaimana meningkatkan akses ke layanan keuangan bagi penduduk miskin.

 

Saat ini telah disusun lima pilar kegiatan keuangan inklusif dan lima produk utama yang akan menjadi obyke dalam kegiatan keuangan inklusif. "Lima kegiatan utama itu adalah edukasi keuangan, pemetaan informasi keuangan, fasilitasi intermediasi, saluran distribusi, dan regulasi yang mendukung." ujar Muliaman. (20/Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...