Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

ADB: Ekonomi RI 2012 tumbuh 6,6%

Recommended Posts

JAKARTA: Asia Development Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6,6% pada 2011. Proyeksi ini lebih tinggi dari asumsi Bank Dunia yang pesimis hanya di kisaran 6,4%.

 

“Akhir tahun bisa capai 6,6%, syaratnya kuartal empat ini pemerintah bisa capai pertumbuhan 6,7%,” ujar Ekonom ADB Edimon Ginting di Jakarta, hari ini.

 

Dia menjelaskan pertumbuhan 2011 dipicu oleh konsumsi domestik yang masih kuat, dan minat investor asing yang meningkat, terutama pada sektor industri. Selain itu, tingkat pertumbuhan riil ekspor sekitar 16% juga ikut menopang pertumbuhan.

 

Sementara itu, bank pembangunan untuk kawasan Asia ini memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2012 hanya akan berada di level 6,3% jika krisis Eropa terus memburuk.

 

“Skenario konservatif pertumbuhan bisa hanya sebesar 6,3% dengan krisis Eropa yang sulit reda dalam  waktu singkat. Ini bisa tumbuh jika pemerintah bisa mengatasi dengan kebijakan”ujarnya.

 

Proyeksi ini sama dengan asumsi Bank Dunia yang memprediksi pertumbuhan 2012 akan moderat di level 6,3%, tetapi lebih rendah dibandingkan asumsi pemerintah yang optimis tumbuh sebesar 6,7%.

 

Rendahnya proyeksi pertumbuhan tahun depan dipengaruhi resiko ekspor yang diperkirakan tidak lebih tinggi dibandingkan 2011. Hal ini dipicu lemahnya permintaan komoditas dari kawasan Eropa, dan negara eksportir Eropa seperti China dan India.

 

Menurut dia, meskipun pemerintah melakukan diversifikasi tujuan ekspor, hal ini belum akan mampu meningkatkan jumlah ekspor secara signifikan.“Kontribusi ekspor dalam mendukung pertumbuhan akan menurun,” ucapnya.

 

Tak hanya itu, dari sektor keuangan, penurunan likuiditas dolar telah menimbulkan guncangan yang memengaruhi likuiditas domestik. Sebelumnya, bank sentral memang telah mengantisipasi sinyal krisis dengan melakukan beberapa upaya stimulus moneter, salah satunya dengan pembelian surat utang pemerintah.

 

“Jika kebijakan strategis terus dilakukan, bukan tidak mungkin pertumbuhan akan lebih besar. Dari sisi investasi, fundamental ekonomi Indonesia masih baik,” ujar Edimon.

 

Inflasi yang menurun tahun ini menurut Edimon akan memberi ruang penurunan suku bunga untuk mendukung peningkatan permintaan domestik di tahun selanjutnya.

 

“Pemerintah punya instrumen untuk mengatasi ekonomi Eropa. Kita berharap ini akan mendukung pertumbuhan,” katanya.

 

Menurut dia, target pertumbuhan akan terealisasi jika pemerintah memaksimalkan rencana pembangunan infrastruktur secara serius. Hal ini bisa menjadi stimulus jangka pendek yang bisa mendorong pertumbuhan jangka panjang.

 

“Segi fiskal, pemerintah punya ruang kalau ingin mempercepat proyek investasi infrastruktur, sehingga bisa mengkompensasi penurunan ekspor ke depan,” jelasnya.(01/Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...