Sepanjang 2025, PHE Gelar 831 CSR se-Indonesia

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Rating layak investasi atau investment grade tak serta-merta berdampak positif bagi Indonesia jika tak dimanfaatkan dengan benar. Bahkan bisa menimbulkan gelembung ekonomi seperti pada krisis 1998.

 

Dirut PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan Indonesia memasuki investment grade 1992 tetapi terjadi krisis pada 1998 karena dana asing tak dikelola dengan baik.

 

“Ada potensi bubble jika Indonesia jika RI masuk investment grade 2012, sedangkan persoalan sektor riil dan subsidi BBM belum terselesaikan,” tegasnya Economic Outlook 2012: Menerjang Gelombang Tsunami Menjaga Likuiditas, Mempertahankan Kualitas Kredit di Jakarta, hari ini.

 

Menurutnya, banyak persoalan pada sektor riil yang masih terbengkalai seperti proyek infrastruktur dan regulasi, seperti UU soal pembebasan lahan. Hal itu, sambungnya, bakal lamban dalam menyerap likuiditas yang masuk.

 

Investor sendiri, tambahnya, mulai berorientasi pada penempatan portofolio jangka pemengah panjang untuk mengantisipasi investment grade. (faa)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber