Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Penyerapan anggaran lambat, picu pelemahan ekonomi

Recommended Posts

JAKARTA: Bank Indonesia menuding lambannya penyerapan anggaran menjadi pemicu pelemahan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2011.

 

Akibatnya pada penghujung tahun terjadi pembengkakan penyerapan anggaran yang bisa memicu volatilitas nilai tukar dan inflasi.

 

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan lambannya penyerapan anggaran pada tahun ini tidak bisa mendukung pertumbuhan ekonomi. Padahal roda perekonomian bisa bergerak lebih kencang lagi kendati kondisi global masih gonjang-ganjing.

 

"Saya ingin buat catatan tahun ini pengeluaran pemerintah kami anggap kurang mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Pengeluarannya lambat sekali. Ada dua implikasi dari situ," jelasnya saat menjadi pembicara kunci Indonesia Economic Outlook 2012 di Gedung Bank Indonesia, pagi ini.

 

Dia menjelaskan salah satu implikasi langsung dari lambannya penyerapan anggaran, pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 6,5% dari kuartal sebelumnya 6,6%. Padahal BI memperkirtakan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 6,6% pada kuartal III kendati ada krisis Eropa.

 

Implikasi kedua, sambungnya, realisasi anggaran secara besar-besaran pada akhir tahun akan membuat 'gejolak' pada stabilitas moneter terutama dari sisi nilai tukar dan inflasi.

 

"Dalam beberapa minggu terkahir saya yakin akan ada realisasi anggaran sekitar Rp60 triliun-Rp70 triliun. Itu harus kami s sedot. Kalau tidak sebagian besar dana akan dibuat macam-macam," tegasnya.

 

Menurutnya, jika realisasi anggaran dilakukan lebih awal akan memicu dampak berganda. Namun, dia menyadari masalah tersebut bukan hanya di tangan Kementerian Keuangan, melainkan penyakit pada semua kementerian pada pemerintahan saat ini.

 

"Saya tahu itu bukan soal Depkeu saja tapi semua departemen. Tapi pola ini berulang, dari waktu saya di Depkeu, kini terus begitu. Barangkali itu tak bagus diteruskan. Implikasi banyak. Akan banyak pengaruh pada pertumpuhan," tegasnya.

 

Dia mengungkapkan saat ini saja APBN masih terjadi surplus hingga Rp47 triliun. "Kalau itu sudah keluar cerita bisa berbeda," tambahnya. (tw)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...