Transmart Full Day Sale, Bed Set Diobral Gede Jadi Semurah Ini

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Bank Indonesia menyatakan dana investasi asing yang masuk (capital inflow) bisa dioptimalkan dengan mempercepat serapan dana pembangunan infrastruktur.

 

“Penyerapan di sektor infrasrtuktur masih rendah, sementara bank juga mengalami mismatch pendanaan untuk infrastruktur sehingga upaya memanfaatkan capital inflow adalah dengan serapan infrastuktur ini,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Halim Alamsyah, dalam pembukaan Seminar Pasar Modal di Jakarta, siang ini.

 

Halim mengatakan capital inflow seperti halnya ‘pedang bermata dua’. Pada satu sisi menambah cadangan devisa dan mendorong apresiasi mata uang rupiah, sedangkan di sisi lain dapat menimbulkan tantangan lain seperti penarikan dana keluar (capital outflow).

 

Pada akhir 2010, kata Halim, capital inflow ke Indonesia mencapai US$26 miliar, sedangkan hingga triwulan II/2011 capital inflow mencapai US$19 miliar sehingga dengan demikian dalam 2 tahun ini capital inflow mencapai US$45 miliar.

 

Dana asing yang masuk, kata Halim, juga tecermin dari data Dirjen Pengelolaan Utang. Data menunjukan dana asing di surat berharga negara pada akhir September 2011 mencapai Rp218,1 triliun dari akhir tahun lalu Rp22,3 triliun.

 

Di sisi perbankan, Halim mengatakan pertumbuhan perbankan saat ini terkendali dengan baik. Dana pihak ketiga saat ini tumbuh 10,6% year to date dan 18,9% year to year. Selain itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan non performing loan gross 2,7% dan NPL net relatif stabil 0,6%. (Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber