Dukung Industri Kreatif, BNI Gelar Nobar Film "Timur" di 3 Kota

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Bank Dunia mengkaji kembali proyeksi pertumbuhan ekonomi seluruh negara terkait dengan dampak krisis ekonomi di Eropa yang diyakini akan memangkas prospek pertumbuhan ekonomi dunia.

 

Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani mengatakan evaluasi ulang atas proyeksi pertumbuhan itu sedang diproses oleh tim lembaga itu dengan perkiraan akan bisa memangkas proyeksi setiap negara.

 

"Di negara maju prediksi pertumbuhan akan menurun sekitar 0.6%. kawasan asia juga akan menurun tergantung tingkat seberapa serius krisis ini mempengaruhi baik melalui jalur perdagangan, investasi, tourism maupun dari sisi remitance," ujarnya seusai diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Presiden, hari ini.

 

Mantan menkeu itu menemui Presiden selaku petinggi Bank Dunia dengan didampingi, antara lain oleh Robert Shaum, asisten ahlinya, Stefan Koeberle, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Shubaum Chaudhuri, Kepala Ekonomi Bank Dunia, Franz Drees, Manajer Pembangunan Berkelanjutan lembaga itu, dan Mark Hagerstom, Koordinator Program Bank Dunia.

 

Menurut dia, semua negara di dunia harus berusaha melakukan penanganan sejak dini untuk menghadapi dampak dari krisis di daratan Eropa yang belum bisa dituntaskan dan berpotensi menimbulkan kondisi ketidakpastian bagi perekonomian dunia.

 

Dalam hal ini, lanjutnya, pertemuannya dengan Presiden Yudhoyono juga menyinggung masalah tersebut, terkait dengan kesiapan Indonesia dalam menghadapi dampaknya.

 

"Saya menjelaskan peranan Bank Dunia dalam memonitor dan mengobserbasi situasi yang terjadi dan dampaknya terhadap beberapa negara terutama negara berkembang. Hal ini tentu untuk menghadapi tekanan dari kondisi krisis ekonomi di Eropa tersebut," ujarnya lagi. (Bsi)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber