Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Untung jual beli obligasi, laba Bank Agro melesat

Recommended Posts

JAKARTA: Meskipun kinerja bisnis intermediasi cenderung stagnan, laba bersih PT Bank Agroniaga Tbk selama Januari hingga September meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi Rp26,16 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Marshal, Direktur Utama Bank Agroniaga (Bank Agro), menyatakan laba bersih pada triwulan III/2011 lebih banyak dihasilkan oleh bagian treasuri.

 

"Kenaikan laba kami didorong oleh investasi dijual beli obligasi, ORI [Obligasi Negara Ritel] dan bisnis forex," ujarnya dalam paparan kinerja triwulan III/2011, hari ini.

 

Dalam paparan tersebut dia menyampaikan penyaluran kredit perseroan hingga September 2011 turun sekitar 5% menjadi Rp1,85 triliun dibandingkan dengan September 2010.

 

Sementara itu kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) hingga akhir September 2011 naik tipis, yakni 5,9% menjadi Rp2,39 triliun dibandingkan dengan September 2010 yakni Rp2,25 triliun.

 

Meski demikian posisi DPK, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk itu turun sekitar Rp55 miliar dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai Rp2,44 triliun.

 

Menurut Marshal, penurunan DPK selama triwulan II disebabkan karena ada perubahan customer based dengan fokus menambah jumlah nasabah yang berdana kecil.

 

“Jadi ada perubahan dari 1 nasabah berdana Rp100 miliar menjadi 100 nasabah berdana Rp1 miliar. Perubahan customer based ini dapat mengurangi konsentrasi risiko likuditas sekaligus memudahkan kami menurunkan tingkat bunga,” ujarnya.

 

Marshal menambahkan selama triwulan III, perseroan juga telah menghapus buku sejumlah kredit bermasalah senilai Rp70 miliar. Selain itu perseroan juga melakukan restrukturisasi kredit bermasalah senilai Rp32 miliar.

 

Akibat hapus buku dan restrukrisasi tersebut, tingkat kredit bermasalah (non performing loan/NPL) perseroan turun menjadi 3,68% dibandingkan dengan akhir semester I/2011 yang sebesar 8,83%.

 

Penghapusan buku kredit bermasalah tersebut juga menggerus posisi rasio intermediasi (loan to deposit ratio/LDR) dari triwulan II sebesar 78,46% menjadi 67,57%. “Kami akan melakukan sejumlah lelang aset jaminan kredit setelah kami hapus buku,” ujarnya. (faa)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...