2.595,36 Ha Kebun Sawit Binaan PTPN Raih Sertifikat RSPO

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pemerintah diminta untuk mewaspadai lonjakan harga beras yang berdampak pada inflasi, sebagai akibat dari kebijakan negara-negara yang selama ini menyuplai beras ke Indonesia menahan penjualannya.

 

Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menuturkan harga beras rentan mengalami kenaikan ke depannya, dan menjadi faktor utama dalam pembentukan inflasi.

 

“Seperti halnya Thailand dengan kebijakannya untuk membeli beras dengan harga yang lebih tinggi, serta negara lainnya yang memilih untuk tidak mengekspor berasnya ke Indonesia untuk dikonsumsi sendiri. Ini perlu menjadi perhatian pemerintah,” ujarnya hari ini.

 

Menurut Destry, masalah musim juga menjadi salah satu penyebab kenaikan harga pangan. Saat ini petani dihadapkan pada ketidakjelasan musim sebagai dampak dari climate change.

 

Kendati demikian, inflasi pada bulan ini masih cukup terkendali. Menurut Destry, pihaknya memperkirakan inflasi berada di kisaran 0,2% hingga 0,3%. Perkiraan tersebut sedikit berbeda dengan beberapa proyeksi yang menyebutkan bulan ini mengalami deflasi.

 

“Kami melihat kenaikan harga komoditas menjadi penyebab inflasi, meskipun di level yang rendah, dan kami tidak melihat ada deflasi pada bulan ini,” lanjutnya.

 

Terkait dengan inflasi yang rendah, Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk menurunkan kembali suku bunga acuannya. Namun, terlalu riskan jika langkah itu dilakukan pada saat ini.

 

Perkiraan inflasi bulan ini tidakberbeda jauh dari September. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang bulan lalu sebesar 0,27%, atau terendah sepanjang sembilan bulan 2011.(api)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber