Mendag Bidik Ekspor Naik 2 Kali Lipat Berkat Pakta Dagang RI-Rusia Dkk

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: PT Bank Central Asia Tbk membukukan perolehan laba bersih sebesar Rp7,65 triliun sampai akhir Triwulan III/2011, naik 25,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,1 triliun.

 

Peningkatan laba bersih tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang mencapai Rp12,38 triliun, naik 36,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp9,08 triliun.

 

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) menyatakan peningkatan NII itu tersebut dipengaruhi oleh ekspansi kredit yang tumbuh 27% menjadi Rp176,32 triliun dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar Rp138,85 triliun.

 

Selain itu, lanjutnya, peningkatan NII juga didorong bertambahnya penempatan ekses likuiditas di deposito berjangka bank sentral. Pada tahun lalu BCA banyak menempatkan dana di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang bunganya tidak masuk ke NII, melainkan pendapatan operasional lainnya.

 

"Penurunan itu karena ada pergeseran penempatan dana yang dulu banyak kita tempatkan di SBI (Sertifikat Bank Indonesia) itu keuntungan tidak masuk di NII, kalau sekarang kan kita banyak taruh di TD (term deposit) itu masuknya ke NII," ujarnya hari ini.

 

Pergeseran penempatan dana tersebut menyebabkan pendapatan operasional lainnya turun 10,14% menjadi Rp5,15 triliun, dari Rp5,74 triliun. Secara keseluruhan pendapatan operasional tetap meningkat sebesar 18,2% menjadi Rp17,5 triliun dari Rp14,8 triliun pada tahun lalu.

 

Dari sisi beban operasional tercatat sebesar Rp8 triliun pada September 2011, naik 13,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,05 triliun. Jahja mengatakan kenaikan beban operasional itu masih dibawah peningkatan pendapatan operasional sehingga rasio BOPO turun dari 65,4% menjadi 61%.(api)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber