HOW TO FIND A LEGITIMATE CRYPTO RECOVERY EXPERT; HIRE CENTURY WEB RECOVERY

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pemerintah menyatakan saat ini perekonomian nasional masih mencari ekuilibrium di tengah kondisi krisis global.

 

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan hingga saat ini pemerintah masih menunggu faktor yang dominan dalam perekonomian Indonesia.

 

“Apakah konsumsi domestik ataukan ekspor.Saat ini kami belum tahu apakah apakah equilibriumnya itu dengan konsumsi domestik di 60%-70% dan ekspor di 30%--40%, atau masing-masing 50% terhadap PDB. Saat ini kami akan terus melakukan penyikapan yang tepat untuk rekalibrasi di tengah krisis perekonomian global,” ujarnya hari ini.

 

Menurut Gita, meskipun konsumsi domestik saat ini menjadi kekuatan Indonesia, pemerintah ke depannya berharap ekspor juga bisa lebih besar dari sebelumnya,sehingga sumbangannya terhadap PDB juga meningkat. Sejauh ini kontribusi ekspor terhadap PDB Indonesia masih di kisaran 35%.

 

“Kami meluhat, kalau bisa ekspornya ditingkatkan dari level yang sebelumnya. selain itu, juga harus ditopang dengan penambah nilai. Dan, penambah nilai ini hanya bisa dilakukan kalau infrasruktur beres agar bisa dijaga,” lanjutnya.

 

Pengajar New York Profesor Stern School of Business New York University Nouriel Roubini menyatakan perekonomian Indonesia tertolong oleh rendahnya eksposure ekspor terhadap PDB. Ketika krisis perekonomian global terjadi, ekonomi nasional tetap terjaga karena konsumsi domestik tetap mampu menyokong pertumbuhan ekonomi.

 

Menurut Roubini, China saat ini menghadapi ancaman krisis global karena eksposur perekonomiannya lebih didominasi oleh ekspor.

 

Ketika negara-negara maju yang selama ini menjadi sasaran ekspor China mengalami kelesuan ekonomi, barang-barang yang diroduksi negara komunis tersebut tidak banyak yang terserap.(api)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber