Menaker: Gubernur Wajib Tetapkan UMP 2026 Maksimal 24 Desember

[Parno Pemilik Lapak 0]

SURABAYA: Sejumlah komponen masyarakat di Jatim mengharapkan terbentuknya komunitas etika bisnis untuk mendorong iklim usaha yang berkelanjutan.

 

Imam Wijoyo, chairman IBMT International University, mengatakan komunitas tersebut dapat menggugah kesadaran pelaku bisnis mengenai etika dalam berbisnis.

 

"Nantinya, komunitas ini bernama 'bizethics community' yang terdiri dari pebisnis, akademisi, hingga pemuka agama," katanya kepada wartawan, hari ini.

 

Menurut dia, keberadaan komunitas ini tidak akan berpengaruh dalam penambahan profit pengusaha. Namun, keberlanjutan perusahaannya akan tetap terjaga.

 

"Pengusaha yang menerapkan etika, tidak akan terjebak dalam perang harga dengan kompetitornya atau menurunkan kualitas produknya supaya lebih kompetitif," tuturnya.

 

Imam mengaku tidak terlalu optimistis mengenai pembentukan komunitas etika bisnis ini. "Kita tahu yang tidak etis kadang lebih menguntungkan," ujarnya.

 

Tapi, pihaknya akan meneruskan penyebaran wacana ini terutama di masyarakat Jatim.

 

Sementara itu, Hie Tek Un, Plant Manager PT Dempo Laser Metalindo, menuturkan wacana etika bisnis ini seperti "lilin di tengah kegelapan".

 

"Selama ini pengusaha berpikir etika dan bisnis adalah dua hal yang terpisah, tidak bisa dibicarakan secara bersamaan," jelasnya. (24/tw)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber