Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Masalah infrastruktur turunkan peringkat kemudahan investasi RI

Recommended Posts

JAKARTA: Masalah infrastruktur dan pasokan energi menjadi dua faktor utama penyebab melorotnya peringkat kemudahan investasi Indonesia sejauh tiga level lebih rendah dibandingkan dengan sebelumnya.

 

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan Kemenperin telah membahas melorotnya peringkat investasi tersebut dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal sekaligus Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Setelah dikaji lebih mendalam, tuturnya, penurunan 3 poin penyebab terbesarnya adalah masalah infrastruktur dan juga kecukupan pasokan energi gas dan listrik.

 

“Setelah kami cek, ternyata turunnya 3 poin peringkat kemudahan investasi sebab terbesar adalah karena infrastruktur yang masih belum di-recover yang kedua pasokan energi, termasuk gas dan listrik yang dianggap masih rawan karena ada yang belum bisa dicukupi,” katanya hari ini.

 

Hidayat mengungkapkan secara stabilitas politik, Bank Dunia dan International Finance Corporation (IFC)melihat Indonesia tidak masalah dan dinilai baik. “Yang menjadi catatan terbesar yaitu ketika mereka mau investasi di daerah yang infrastrukturnya belum memadai.  Kedua, ketika mereka mengajukan rencana investasi juga menyodorkan asumsi kebutuhan energi, tapi itu sumbernya masih meragukan. “

 

Hidayat menepis kemungkinan penurunan peringkat kemudahan investasi tersebut terkait dengan upaya gencar pemerintah untuk merenegosiasi kontrak di sektor energi dan sumber daya mineral serta penghiliran pada komoditas sumber daya alam lainnya di Indonesia. Dia juga menilai insiden Freeport McMoran antara manajemen dan karyawan di Grasberg tidak akan berlangsung lama.

 

“Itu kan hanya insidentil dan dalam waktu tidak lama diharapkan segera selesai. Itu bukan faktor yang menyebabkan penurunan,” katanya.

 

Menperin juga mengatakan kendati tidak terlalu besar pengaruhnya, keluhan investor juga terkait dengan perizinan investasi di daerah. Keluhan utama adalah adanya pungutan tidak resmi yang diterapkan oleh Bupati dan Walikota setempat.

 

“Ini harusnya tidak boleh karena sangat kontraproduktif terhadap upaya kita mendatangkan sebanyak-banyaknya investasi dan mempercepat realisasinya,” terangnya.

 

Seperti diketahui, Bank Dunia dan International Finance Corporation (IFC) menurunkan peringkat kemudahan berinvestasi di Indonesia. Dalam laporan terbaru berjudul “Doing Business in a More Transparent World 2012“ dinyatakan, peringkat Indonesia melorot tiga level menjadi ke-129 dari 183 negara.(api)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...